Sabtu, 08 September 2012

ISI LAPORAN KKP 2012 DI PEAMPUAN


BAB I
                                                         PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG KEGIATAN KKP
Pendidikan perguruan tinggi merupakan kesinambungan pendidikan menengah yang bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau profesional yang bertujuan mengembangkan,menerapkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan seni.
Dalam tananan kehidupannya, perguruan tinggi mengemban 3 misi atau 3 unsur penting yang terangkum dalam Tri Darma perguruan tinggi, yaitu mencakup pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, merupakan kegiatan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dalam upaya memberikan motivasi demi kemajuan masyarakat.
Masyarakat merupakan lahan penerapan di bidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang dapat dikembangkan oleh perguruan tinggi, program pengabdian pada masyarakat dapat dilakukan oleh berbagai komponen perguruan tinggi dengan media khusus Kerja Kuliah Partisipatif KKP).
Kegiatan pengabdian di masyarakat ini lebih ditingkatkan setelah presiden RI pada bulan Februari 1972 menganjurkan dan mendorong setiap mahasiswa untuk bekerja didesa dalam jangka waktu tertentu. Tinggal dan bekerja berpartisifasi membantu masyarakat pedesaan maupun perkotaan, sebagai bagian dari kurikulum, karena KKP merupakan serangkaian kegiatan yang mempunyai manfaat ganda baik bagi mahasiswa KKP itu sendiri, Perguruan Tinggi serta Masyarakat pada umumnya.
KKP lahir sebagai momentum penting bagi mahasiswa dalam rangka mendukung pembangunan nasional yang berkesinambungan, yaitu terwujudnya masyarakat yang adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan, sehingga akan tercipta apa yang diharapkan oleh bangsa indonesia  yaitu masyarakat mandiri.
Untuk lebih meningkatkan pemahaman masyarakat tentang berbagi aspek kehidupan, maka yang terpenting dilakukan adalah berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat itu sendiri dalam melaksanakan pembanguan di tempat dia berada.
B.     TUJUAN KKP
Pelaksanaan kegiatan KKP merupakan wujud dari pengabdian mahasiswa pada masyarakat sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Nasional sebagaimana yang diamantkan oleh GBHN Tap II/MPR/1978 yaitu tujuan pembangunan dibidang pendidikan ialah untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berbudi pekerti, berkepribadian,berdisiplin,bekera keras, tangguh,bertanggung jawab, mandiri, cerdas, dan terampil serta sehat jasmani dan rohani.
Pengertian diatas menunjukkan bahwa tiga unsur kuat dan oenting yang harus dimiliki dalam program KKP yaitu pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat.
Secara umum tujuan KKP memiliki 4 sasaran:
1.      Mahasiswa sebagai anggota masyarakat yang mempunyai kemampuan akademik dan professional harus siap dan terlatih dalam menagnggulangi berbagai permasalahan pembangunan.
2.      Mahasiswa sangat termotivasi dalam memperoleh pengalaman yang berharga dengan melibatkan diri langsung terjun pada masyarakat.
3.      Mahasiswa dapat memberikan pemikiran berdasarkan ilmu, tekhnologi dan seni dalam upaya menumbuhkembangkan, mempercepat gerak serta mempersiapkan kader pembangunan.
4.      Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi dengan daerah, instansi-instansi teknis dan masyarakat, sehingga universitas dapat berperan dalam menyesuaikan diri, kegiatan serta penelitiannya dengan masyarakat yang sedang membangun.
C.    SASARAN KKP
Dalam melakukan berbagai pertisipasi, mahasiswa dilokasi KKP sering menemukan pelajaran baru yang tidak diperoleh melalui bangku kuliah sehingga dengan pelajaran baru tersebut mahasiswa dapat memperoleh gambaran tentang konsep kehidupan baru yang lebih baik dari sebelumnya. Berikut beberapa sasaran KKP antara lain:
a.       Mahasisawa
1.      Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa terhadap ilmu, ternologi dan seni dipelajarinya bagi pelaksanaan pembangunan.
2.      Pemperdalam pengertian terhadap cara berpikir dan bekerja secara interdisipliner sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan, kaitan dan kerjasama antar sector.
3.      Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap seluk beluk keseluruhan dari masalah pembangunan masyarakat.
4.      Mahasiswa dapat mengetahui hambatan-hambatan dan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan pemerintahan daerah dalam melaksanakan pembangunan di Desa.
5.      Mendewasakan cara berpikir serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelahaan, perumusan dan pemecahan masalah secara gramatis, sistematis dan ilmiah.
6.      Membina mahasiswa sebagai motivator, dinamisator dan problem solver.
7.      Memberikan keterampilan untuk melaksanakan pembangunan dan pengembangan masyarakat berdasarkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi secara lintas disiplin.
8.      Memberikan pengalaman belajar sebagai kader pembangunan sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta tanah air serta rasa peduli terhadap masyarakat.
9.      Menggali pengalaman bekerja dalam melakukan penelahaan, merumuskana dan memecahkan masalah secara langsung dalam arti meningkatkan keahlian, tanggung jawab maupun kesejawatan.
b.      Masyarakat Desa Lokasi KKP dan Pemerintah Daerah
1.      Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran, ilmu, tekhnologi dan seni dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
2.      Memperoleh cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
3.      Memamfaatkan bantuan tenaga mahasiswa untuk melaksanakan pembanguan yang berada diwilayahnya.
4.      Terbentuknya kader-kader pembangunan dalam masyarakat sehingga terjamin kelanjutan upaya pembangunan.
c.       Universitas/ Lembaga Perguruan Tinggi
1.      Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan menemukan berbagai permasalahan untuk pengembangan penelitian.
Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegritas mahasiswa dan masyarakat, sehingga kurikulum materi perkuliahan dan pengembangan ilmu yang diasuh dan didapat diperguruan tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntunan nyata dari pembangunan.
2.      Meningkatkan, memperluas dan mempercepat kerjasama dengan instansindan Departeman lain melalui kerjasama mahasiswa yang melaksanakan KKP.
3.      Memperoleh hasil kegiatan mahasiswa yang dapat menelaah dan mereumuskan keadaan/kondisi masyarakat yang berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Teknologi dan seni serta dapat mendiagnosa secara tepat kebutuhan masyarakat sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni dapat diamalkan sesuai dengan tuntunan nyata masyarakat.





















BAB II
PROFIL UMUM DESA
Profil  desa, Kondisi desa, dan Sejarah desa
Asal mula desa perampuan merupakan salah satu desa  dari 10 (sepuluh) desa yang ada didesa kecamatan labuapi, merupakan desa terbesar  ke-2 diwilayah kecamatan labuapi dengan luas 250 Ha. Atau 2,5 km2,, yang terdiri dari  5 (lima) dusun.
Menurut sejarahnya desa perampuan telah ada sejak tahun 1888, dengan kepalan desa yang pertama pada masa tersebut adalah AMAQ MUSINAH DARI KEBON DAYE yaitu dari tahun 1888 sampai dengan 1900.
            Desa perampuan  sebelum bergambung dengan kecamatan  labuapi  merupakan desa  dengan wilayah kecamatan kediri, yang karena pengembangan wilayah kecamatan, maka setelah kecamatan Labuapi menjadi kecamatan difinitif pada tahun 1948 desa Perampuan menjadi bagian wilayah Kecamatan Labuapi.
              Nama Perampuan diambil dari bahasa sasak  yang berasal dari kata “ perembun” yang berarti  “himpun”. “ perembunan” sama dengan “ perhimpunan atau “gabungan” atau bisa juga diartikan “ satukan” dan atau “ ikatan”. Dikatakan demikian karena penduduk desa perampuan berasal dari pendatang yang berasal dari seluruh wilayah Lombok, baik dari Lombok timur, Lombok tengah, dan Lombok barat sendiri bahkan sekarang telah ada kabupaten baru yakni kabupaten Lombok utara (KLU).
Sebagai analisa : salah satu dusun di desa kami bernama dusun karang bayan, yang mana penduduk/ warga asli dusun ini berasal dari bayan- Lombok utara maka mayoritas warga dusun karang bayan adalah saudara-saudara kita dari bayan Lombok utara dan bahasa keseharian warga dusun karang bayan adalah sama dengan bayan – Lombok utara.
Walaupun warga desa perampuan berasal dari berbagai desa yang ada di wilayah Lombok, namun warga desa perampuan masih saling kenal satu sama lain di seluruh wilayah desa, dan itu terbukti jika ada suatu musibah misalnya saja ada salah satu warga salah satu dusun yang meninggal dunia, maka warga dusun-dusun lain akan berdatangan melayat tanpa pemberitahuan atau undangan, karena mereka masih merasa kenal dan merasa bersaudara satu sama lain.
Diketahui sejak tahun 1888 sejak masa kepemimpinan kepala desa yang pertama (amak musinah dari kebon daye – dusun kerepet), desa prampuan terdiri dari 8 (delapan) dusun yaitu
1.      Dusun karang bongkot
2.      Dusun perampuan desa
3.      Dusun perampuan barat
4.      Dusun prampuan timur
5.      Dusun nyamarai
6.      Dusun kerepet
7.      Dusun kapitan
8.      Dusun karang bayan
Namun  setelah 1,10  abad atau 110 tahun kemudian tepatnya tahun 1998 pada masa kepemimpinan kepala desa perampuan yang ke-14 yaitu bapak fuad zaenal (dari anggota polri). Desa perampuan dimekarkan menjadi 2 (dua) desa yakni, desa perampuan (desa induk) dan desa karang bongkot
(desa pemekaran), maka semenjak tahun 1998 desa perampuan membawahi 4 (empat) dusun yaitu :
1.      Dusun perampuan barat
2.      Dusun kerepet
3.      Dusun kapitan
4.      Dusun karang bayan
Dan berdasarkan undang-undang nomor 22 tahun 1999, tentang pemerintah daerah. Pada tahun 2001 desa perampuan melaksanakan pemekaran dusun karang bayan menjadi menjadi dusun bayan pengsong, sehingga wilayah desa perampuan bertambah menjadi 5 (lima) dusun yaitu :
1.      Dusun perampuan barat
2.      Dusun kerepet
3.      Dusun kapitan
4.      Dusun karang bayan
5.      Dusun bayan pengsong
Adapun pejabat kepala desa perampuan sejak tahun 1888 sampai saat ini adalah sebagai berikut

Masa Kepemimpinan
Nama
Tahun Menjabat
Asal/Dusun
I
Pertama
Amaq musinah
1888-1900
Kerepet (kebon daye)
II
Kedua
Amaq silam
1900-1910
Kerepet (kebon daye)
III
Ketiga
Amaq ayunah
1910-1935
Kerepet (kebon daye)
IV
Keempat
Haji abdurrahim
1935-1949
Nyamarai
V
Kelima
Haji muslim
1949-1954
Nyamarai
VI
Keenam
Haji mahsun
1954-1967
Nyamarai
VII
Ketujuh
Haji anwar
1967-1971
Perampuan barat
VIII
Kedelapan
Pak tarman
1971-1974
Nyamarai (anggota TNI)
IX
Kesembilan
H. anwar mansyur
1974-1986
Kapitan
X
Kesepuluh
H. afifuddin
1986-1994
Perampuan barat
XI
Kesebelas
Drs. Samsuri
1994
Mataram (PJS)
XII
kedua belas
Drs. Ahmad Khalil
1995
Monjok (PJS)
XIII
Ketiga belas
Serma fuad zenal
1995-2003
Kr. Bayan (anggota POLRI)
XIV
Keempat belas
Nurkalim
2003
Karang bayan (PJS)
XV
Kelima belas
Senimah
2004-2009
Karang bayan
XVI
Keenam belas
H. yusuf ahmadi
2009 s/d saat ini
Kapitan

DEMOGRAFI
Potensi Sumber Daya Alam (SDA), Potensi umum
Luas Desa prampuan 250 Ha. Terdiri dari:
Tanah sawah
o   Sawah irigasi               : 110 Ha
o   Sawah irigasi  ½ teknis           : 70 Ha
o   Sawah tedah hujan      : - Ha
Tanah kering
o   Tegal/ lading               : 10 Ha
o   Pemukiman                 :  49,00 Ha
Tanah basah
o   Tanah rawa                  :  - Ha
o   Tanah surut                 : -  Ha
Tanah perkebunan
o   Tanah perkebunan rakyat        : 1,80 Ha
o   Tanah perkebunan Negara      : -
o   Tanah perkebunan swasta       : -
Tanah fasilitas umum
o   Kas desa                                  : 210 M2
o   Perkantoran pemerintah          :
§  Kantor desa                 : 2.040 M2
§  Pustu                           : 400 M2
§  Perumahan PU            : 0 M2
§  Sekolah Dasar / MI     : 550 M2
o   Lapangan                                : 900 M2
o   Tanah bengkok/ pecatu           :
§  Kepala desa                 : 1,180 M2
§  Sekretaris Desa           : -
§  Kaur                            : -
§  Pembantu kaur            : -
§  Kadus                          :2670 M2
§  Pekasih                        : 630 M2
Tipologi Desa
o   Desa pantai                                                     : (ya / tidak)
o   Desa pegunungan                                            : (ya / tidak)
o   Desa perkotaan                                               : (ya / tidak)
o   Desa perbatasan dengan kabupaten lain         : (ya / tidak)
Batas wilayah desa perampuan
o   Sebelah utara               : desa kuranji – desa bajur
o   Sebelah timur              : desa karang bongkot
o   Sebelah selatan            : desa suka makmur, kec gerung
o   Sebelah barat               : desa kuranji
Orbitasi
o   Jarak ke ibu kota provinsi                   : 8 Km
o   Jarak ke ibu kota kabupaten                : 10 Km
o   Jarak ke ibu kota kecamatan               : 3,5 Km
Iklim
o   Curah hujan                             : 2000 Mm/th
o   Suhu rata- rata                         : 28 C
o   Tinggi tempat                          ; 2 – 3 Mdl
o   Bentang wilayah                     : Datar
Potensi sumber daya manusia
Jumlah penduduk
o   Jumlah total                                         : 5. 754 orang
o   Jumlah laki-laki                                   : 2.792 orang
o   Jumlah perempuan                              : 2. 962 orang
o   Jumlah KK                                          :1. 634 KK
o   Jumlah penduduk miskin                    : 728 RTM
(per- Desember 2009, sumber data kaur pemerintahan)
Pendidikan
o   Belum sekolah (balita)                        : 386 orang
o   Usia 15 – 45 tidak pernah sekolah      : 200 orang
o   Perbah sekolah SD tetapi tidak tamat ; 135 orang
o   Tamat SD/ sederajat                            : 105 orang
o   Tamat SLTP                                        ; 58 0rang
o   Tamat SLTA                                       : 123 orang
o   Tamat D1                                            : - orang
o   Tamat D2                                            : 4 orang
o   Tamat D3                                            : 8 orang
o   Tamat S1                                             : 55 orang
o   Tamat S2                                             : 5 orang
(Sumber data : profil desa )
KEADAAN SOSIAL
Jumlah penduduk
Desa perampuan mempunyai jumlah penduduk  4.465 jiwa, yang tersebar dalam 3 dusun dengan perincian sebagaimana tabel
TABEL 1
JUMLAH PENDUDUK
NO
Dusun
Pria
Wanita
Jumlah
Jumlah KK
1
Perampuan barat
759
861
1620
479
2
Kerepet
781
813
1594
452
3
Kapitan
513
548
1061
313
4
Karang bayan
286
308
594
169
5
Bayan pengsong
453
432
885
221
Jumlah
2792
2962
5724
1634
Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat perampuan adalah sebagai berikut :
Tabel 2
Tingkat pendidikan
No
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Keterangan
1
Usia 15-45 tidak pernah sekolah
200 orang

2
Pernah sekolah SD tetapi tidak tamat
135 orang

3
Tamat SD / Sederajat
105 orang

4
Tamat SLTP
58 orang

5
Tamat SLTA
123 orang

6
Tamat D1
0 orang

7
Tamat D2
4 orang

8
Tamat D3
8 orang

9
Tamat S1
55 orang

10
Tamat S2
5 orang


KEADAAN EKONOMI
            Mata Pencaharian Pokok
            Desa perampuan berdasarkan fakta geografis merupakan desa pertanian (agraris) tetapi yang perlu diketahui bahwa sebagian besar pemilik lahan pertanian didesa perampuan merupakan hak milik atau dikuasai oleh warga yang berasal dari luar wilayah desa perampuan sehingga penduduk bermata pencaharian sebagai petani sangat minim.
Mata pencaharian penduduk desa perampuan yang sangat dominan adalah buruh tani dan buruh lepas, baru kemudian petani, perternak, pedagang, dan lain-lain, selengkapnya sebagaimana tabel 3 berikut:
TABEL 3
MATA PENCAHARIAN
No
Jenis Mata Pencaharian
Jumlah
Keterangan
1
Petani
78 orang

2
Pedagang/pengusaha
194 orang

3
Buruh tani
361 orang

4
Buruh lepas
705

5
Pertukangan
125

6
Peternak
11

7
PNS
202

8
Polri
8

9
TNI
21

10
Karyawan
18

11
Karyawan BUMN
0

12
PRT
0

13
TKI/TKW
42

14
Pengemudi/tukang ojek
14

15
Pengrajin
45

16
Pengulung
15

17
Belum kerja
1765


Kepemilikan ternak
            Selain bekerja sebagai petani tanaman pangan, penduduk desa Perampuan juga bekerja sebagai petani peternak. Jumlah kepemilikan hewan ternak, penduduk desa Perampuan adalah sebagai berikut:
No
Jenis Ternak
Jumlah
Keterangan
1
Sapi
19

2
Kerbau
0

3
Kuda
14

4
Kambing
11

5
Domba
0

6
Itik
160

7
Ayam Kampung
1701

8
Ayam Potong
5000

9
Ayam Petelur
0

10
Kelinci
6

11
Puyuh
0



KONDISI PEMERINTAHAN DESA
            Pembagian wilayah desa Luas wilayah desa perampuan sebagai mana tersebut diatas adalah 250Ha. Yang dibagi mejadi 5 Dusun dengan batas dan luas masing-masing antara 39Ha. Sampai dengan 64Ha. Dusun-dusun dalam wilayah desa Perampuan antara lain sebagaimana tabel dibawah ini:
No
Nama Dusun
Nama Kepala Dusun
Luas wilayah
Jumlah Rukun Tetangga
1
Perampuan Barat
Mahli
63,20Ha
9 RT
2
Kerepet
Sahdi
39,30Ha
5 RT
3
Kapitan
Saeful bahraen
48,20Ha
3 RT
4
Karang bayan
Nurdin
53,05Ha
2 RT
5
Bayan pengsong
M. Amron Chabib
46,25 Ha
6 RT

Struktur organisasi
Desa perampuan menganut system kelembagaan pemerintahan desa dengan pola minimal, selengkapnya sebagai terlampir.
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA ATAU PENGANGGARAN KEUANGAN DESA
Pengelolaan keuangan desa  mengacu pada peraturan materi dalam negeri nomor 27 tahun 2007 tentang, pedoman pengelolaan keuangan desa yaitu: sumber pendapatan desa, system pengelolaan desa, penggunaan keuangan desa dan .pengelolaan keuangan desa.pengelolaan keuangan desa perempauan dijabarkan dalam peraturan desa perampuan nomor  03 tahun 2010 tentang, anggaran  pendapatan dan belanja desa (APB-Des).


BAB III
PROSES KEGIATAN

A.    PENEMUAN MASALAH
1.      Proses Penemuan Masalah
Sebagaimana yang di jelaskan di dalam buku  pedoman KKP bahwa kegiatan kuliah kerja partisipatif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan memecahkan problem sosial bersama-sama masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahtraan sosial, pencerahan, dan pembebasan sesuai dengan visi, misi, dan fungsi Perguruan Tinggi Agama Islam, maka dari itu mahasiswa bertindak sebagai fasilitator di dalam kegiatan desa untuk ikut andil dalam menghadapi problema yang di hadapi desa tersebut.
                Sebelum kami terjun ke lapangan, kami terlebih dahulu dibekali dengan berbagai keterampilan ilmu sosial, oleh pihak kampus yang kemudian dilanjutkan oleh Dosen Pembina Lapangan (DPL) yang kesemuanya itu bertujuan untuk mempermudah kami praktek kerja di lapangan. Sehingga diharapkan mahasiswa  mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada di lapangan bukan sebagai bagian dari masalah di masyarakat.
            Hal pertama yang kami lakukan sebelum identifikasi adalah kami melakukan observasi dan survey mengenai keadaan Desa Perampuan. Selama proses observasi dan identifikasi kami dibantu oleh masyarakat dan pihak terkait setempat melalui wawancara secara langsung dan bersilaturrahim ke mayarakat serta pemantauan secara langsung, untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan valid. Hal itu kami lakukan selain mensosialisasikan keberadaan kami juga untuk mencari tahu tentang keberadaan Desa Perampuan. Berbagai permasalahan yang ada di Desa Perampuan kami coba telusuri dengan melalui berbagai cara diantaranya:


a)      Wawancara dengan Staf Desa
Di dalam kegiatan ini, kami laksanakan setelah dua hari  berada di posko. Sebelum kami berangkat, pada malam harinya kami melakukan diskusi bersama teman-teman untuk menyusun pertanyaan terkait mengenai permasalahan yang dihadapi oleh desa apa saja program-programnya dan kami  menyusun pertanyaan tentang  hal yang perlu di tanyakan bersama staf-staf desa tersebut.
Dari wawancara yang kami lakukan dengan staf Desa, kami memperoleh informasi yang berharga tentang desa, hal-hal pelik yang terjadi di Desa dan hubugan antar setiap dusun yang ada di Desa tersebut. Selain itu kami diberikan pula saran dalam melaksanakan kegiatan kami agar berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan kegiatan kuliah kerja partisipatif ini. Wawancara kami ini bersifat lepas, yang penting terkait dengan Desa Perampuan.
Adapun permasalahan yang kami dapatkan adalah:
-          Masyarakat kurang berpartisifasi dalam kegiatan yang diadakan oleh desa.
-          Masyarakat kurang dalam memperhatikan kebersihan lingkungan.
-          Warga kurang menyadari arti sebuah kedisiplinan di dalam bermasyarakat
b)      Silaturrahmi ke Rumah Masing-Masing Kepala Dusun
Kegiatan silaturrahmi ini kami lakukan setelah pulang dari kantor desa. Sebelum kami berangkat kerumah masing-masing kepala dusun, kami diskusi sebentar sambil berbagi tugas untuk menemui kepala dusun yang ada di Desa Perampuan. Karna menurut kami yang mengetahui keadaan dan masalah yang ada pada tiap-tiap dusun yang ada di perampuan adalah kepala dusunnya. Selain itu juga agar informasi yang kami peroleh lebih akurat dan tepat. Kami juga ingin mengetahui program-program yang ada di setiap dusun tersebut karna antara dusun yang satu dan yang lain pasti memiliki program yang berbeda.
Dari survey dan wawancara yang kami lakukan ke rumah kepala dusun, kami menemukan permasalahan yang berbeda-beda, sebagaiman terlihat pada table di bawah ini, sesuai dengan permasalahan yang kami ajukan.
No

Topik/ permasalahan 
Perampuan Barat
Kapitan
Karang Bayan
Krepet
Bayan Pengson
1
Kegiatan keagamaan
-       Tempat ngaji anak-anak
-       System ngaji



-       Kegiatan shalat terawih


-       Tadrusan


Rumah guru
Belajar dari iqro’


Di masjid nurussholihin

Ada

Rumah guru
Belajar ngaji dari iqra’

Di masjid dan di  musholla

Ada

Rumah guru
Belajar dari iqra’


Dimasjid



Ada

Rumah guru
Belajar dari iqra’


Dimasjid



Ada

Rumah guru
Belajar dari iqra


masjid’



Ada
2
Sosial
-          Kegiatan remaja
-          Kegiatan menyambut hari-hari besar islam
-          Pendapatan warga

Ada
Ada


PNS, Buruh tani, buruh bengunan, berwirausaha

Ada
Ada


Honorer, Buruh tani, buruh bengunan, berwirausaha

Ada
Ada


Buruh tani, buruh bengunan , berwirausaha

Ada
Ada


Buruh tani, buruh bengunan , berwirausaha

Ada
Ada


PNS, berwirausaha, pegawai honorer
3
Pendidikan
Sebagian besar sampai SMA, dan sebagian kecil PT
Sebagian besar sampai SMA, dan sebagian kecil PT
Sebagian besar sampai SMA, dan sebagian kecil PT
Sebagian besar sampai SMA, dan sebagian kecil PT
Sebagian besar sampai SMA, dan sebagian kecil PT

c)      Silaturrahmi ke Warga Setempat
Penemuan berbagai masalah yang ada di masyarakat kami coba melalui silaturrahmi ke penduduk setempat, dengan berkunjung ke setiap rumah penduduk yang bisa kami jangkau, dari situlah kami memperoleh informasi mengenai berbagai masalah pelik yang sangat dibutuhkan oleh warga. Karna menurut kami selain kepala dusun warga lah yang paling tahu kondisi atau masalah yang ada di tempat tinggal mereka. Kegiatan ini kami lakukan pada siang hari di dusun kapitan bertempat di rumah pak mahyudin.   Dan terkadang saat kami bertemu dengan warga di mana saja, selama tempat dan waktu itu cocok untuk digunakan untuk berdiskusi bersama mereka.
Adapun permasalahan yang kami temukan adalah:
-       Kurang percaya masyarakat dengan aparatur desa
-       Masyarakat sering melakukan perkelahian jika terjadi permaslahan
-       Minimmya kesadaran masyarakat akan arti gotong royong
-       Minat masyarakat untuk mendidik anaknya ke jenjang yang lebih tinggi sangat kurang.
d)     Perbincangan dengan Remaja-Remaja dan Anak-Anak Setempat
Melalui perbincangan dengan remaja tak lupa kami lakukan, karena kami menganggap bahwa peran remaja sangatlah banyak  perannya di masyarakat dan mampu untuk bisa menggerakkan warga. Dari perbincangan tersebut tidak sedikit kami ungkap informasi mengenai keadaan desa dan keadaan remaja yang ada di desa tersebut pada umumnya dan dusun tempat kami temui remaja pada khususnya. Ini kami lakukan saat kami bergaul dengan remaja, biasanya pada sore-sore hari. Permasalahannya adalah sebagai berikut:
-          Kurangnya kerjasama anatara pemuda
-          Kurang ada dukungan dari sebagian orang tua untuk melihat anak-anaknya ngaji di di yayasan.
-          Adanya sikap metrealisme, kalau tidak diupah maka anak-anak ataupun orang tua tidak mau belajar
2.       Partisipasi Masyarakat
Warga masyarakat Desa Perampuan merupakan warga masyarakat yang sangat menjunjung tinggi persatuan dan kebersamaan. Dari awal kami datang di Desa Perampuan, mereka sangat menerima kedatangan kami dan sangat apresiatif sekali. Selain itu juga masyarakat cukup aktif dalam menanyakan dan meminta informasi tentang program yang kami adakan. Berdasarkan keadaan tersebut maka, partisipasi masyarakat Desa Perampuan pun sangat besar sekali, setiap kali kita mengadakan kegiatan selalu warga disana membantu kegiatan kami, setiap kali kami meminta bantuan, maka seketika itu pula mereka memberikan bantuan semampu mereka.
Segala kegiatan yang kami laksanakan tidak terlepas dari partisipasi masyarakat setempat dan hasil yang kami capai pun memberikan kepuasan tersendiri. Terutama para remaja yang ada di sana sangat membantu sekali. Partisipasi masyarakat sangat besar sekali dalam setiap kegiatan yang kami lakukan sehingga kegiatan kami dapat berjalan dengan lancar. Dalam pelaksanaan observasi dan mapping yang kami lakukan tidak terlepas dari peran serta masyarakat, baik itu tokoh agama tokoh masyarakat maupun remaja.
Contoh kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat sebagai wujud partisifasi mereka adalah:
-          Menawarkan tempat tinggal (posko) bagi kami supaya dekat dengan warga
-          Menawarkan untuk ikut andil dalam kegiatan kemasyarakatan, seperti sapari ramadahan, nuzulul qur’an dan kegiatan bakti sosial yang dilakukan oleh istri bupati Lombok Barat di dusun Krepet
-          Menawarkan untuk ikut dalam kegiatan pesantren kilat yang di adakan oleh yayasan al ikhlasiyah

3.       Hasil Identifikasi
      Dari hasil sosialisasi dan wawancara yang kami lakukan dapat kami rumuskan beberapa masalah yang mencakup beberapa bidang yakni bidang keagamaan, bidang kepemudaan, dan bidang sosial budaya. Kriteria juga kami tekankan dalam proses identifikasi ini, hingga menemukan permasalahan paling penting.
            Dari hasil temuan tersebut kami golongkan dalam beberapa masalah diantaranya :
1.      Dalam bidang keagamaan
      Dalam bidang keagamaan kami menemukan masalah- masalah  yang meliputi:
Ø   Minimnya kemauan anak-anak dalam mempelajari agama.
Ø   Minimnya kemauan pemuda untuk ikut dalam kegiatan keagamaan.
Ø   Belum adanya TPA/TPQ yang formal untuk mengaji ilmu-ilmu agama.
Ø   Metode pengajaran yang masih tradisional.

2.      Masalah kemasyarakatan
Ø   Masih kurangnya Sumber Daya Manusia yang terampil
Ø   Kurangnya kerjasama antar pemuda/remaja.
Ø   Belum adanya lapangan kerja yang berkesinambungan
Ø   Masyarakat yang sudah punya skill, belum diberdayakan secara maksimal
Ø   Kurang kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa.
Ø   Belum maksimalnya kinerja LPM (Lembaga pemberdayaan masyarakat)

3.      Masalah sosial budaya.
Ø   Belum adanya persepsi yang sama antara tokoh pemuda dan tokoh orang tua terlihat saat para pemmuda (remaja) ingin mengadakan hiburan/perlombaan.
Ø   Terkadang sering terjadi keributan pada saat acara istiadat seperti acara nyongkolan yang di lakukan di desa.

4.      Masalah Pendidikan dan Ekonomi
Ø   Masih kurangnya tingkat partisipan anak-anak dalam mengikuti pendidikan non formal
Ø   Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan masih kurang
Ø   Pendapatan masyarakat tergantung pada hasil panen dan upah dari kerja sebagi kuli bangunan.
Ø   Masih lemahnya pendapatan orang tua sehingga merasa berat untuk menyekolahkan anak-anaknya kejenjang yang lebih tinggi.

B.      Bentuk-Bentuk Kegiatan
1.      Bentuk Penyikapan yang dilakukan Masyarakat dan Mahasiswa
            Dengan memperhatikan, permasalahan yang kami temui di lapangan,  maka kami dapat memahami permasalahan-permasalahan yang muncul di tengah-tengah masyarakat, dari masing-masing pertemuan tersebut kami baru melakukan rancangan kegiatan kerja, yang sumber, sasaran dan tujuannya untuk masyarakat, dengan menggunakan bahasa yang lain. Program yang kami susun semuanya berasal dari masyarakat dan untuk masyarakat. Berdasarkan hasil di atas dan mengacu pada permasalahan yang muncul di lapangan, maka bentuk kegiatan yang kami adakan meliputi beberapa  bidang yaitu :
a.         Bidang Keagamaan
Dalam bidang ini kami mencoba untuk ikut dalam kegiatan keagamaan yang dilakukan masyarakat perampuan seperti kegiatan sapari ramadhan yang diadakan oleh dusun kapitan, acara nuzulul qur’an yang diadakan di dusun perampuan barat, dan kegiatan tadrusan keliling yang sering kami lakukan di setiap masjid yang ada di perampuan
b.         Bidang Pendidikan
     Dalam bidang ini kami mencoba untuk ikut terlibat dalam kegiatan pesantren kilat yang di adakan oleh yayasan al-ikhlasiyah, dan kami juga mengajarkan tarian kasidah kepada siswa MTs al-ikhlasiyah sebagai bentuk partisipasi kami di yayasan yang dipimpin oleh bapak H.Gapur.
c.         Bidang Sosial Kemasyarakatan
Bentuk kegiatan dalam bidang ini, adalah pertisipasi, melibatkan diri dalam kegiatan masyarakat yang meliputi gotong-royong memperbaiki gapura di BTN Bayan Pengson, membersihkan Kantor Desa sekaligus menanam pohon bersama Staf Desa, ikut terlibat dalam mebersihkan masjid untuk menyambut datangnya bulan ramadhan, sapari ramadhan bersama masyarakat yang ada di dusun kapitan dan ikut serta dalam menyambut nuzulul qur’an di dusun perampuan barat.
d.        Bidang Kepemudaan.
     Berbagai macam bentuk kegiatan yang kami lakukan didalam bidang ini, seperti kegiatan yang dilkukan remaja masjid nurussolhin dalam rangka menyambut datangnya bulan suci ramadhan untuk membersihkan masjid, dan kami lakukan pendekatan dengan pemuda-pemuda supaya jalinan komunikasi kami lancar, sehingga kami dapat di terima dengan baik.
NO
KEGIATAN
TUJUAN
PERAN MAHASISWA
PERAN MASYARAKAT
Waktu/ Tempat
1.
Mapping
Mengetahui keadaan geografis, iklim, penduduk, dll
Peneliti
Informan
Desa Perampuan
2.
Sosialisasi
Sosialisasi secara umum ke masyarakat
Sosialisator/
Pelaksana
Penerima sosisalisasi
Selama KKP / Desa Perampuan
3.
Perkenalan
Memperkenalkan diri mahasiswa KKP supaya di kenal oleh masyarakat
Pelaksana
Peserta
Kantor desa, Dirumah Kadus dan warga
4
Tanam pohon
Mereboisasi lingkungan
pelaksana
peserta
Dikantor Desa
5.
Pesantren kilat
Menigkatkan kerja sama antar tingkat pendidikan
peserta
pasiltator
Di MA al-ikhlasiyah
6.
Bimbel
Menambah pengetahuan dan member rangsangan untuk belajar
Pasilitator
peserta
Setap hari setelah shalat dzhur/ posko
7.
liburan
Menjalin keakraban  
pelaksana
pelaksana
Minggu/gunung pengsong, batulayar
8.
Jum’at Bersih
Membersihkan masjid bersama
Pelaksana
Pelaksana
Setiap Pagi Jum’at
9.
Gotong Royong
Membersihkan dan menjadikan dusun lebih indah
Pelaksana
Pelaksana
Kades, Bayan Pengson, Perampuan Barat
10.

Memperbaiki jalan masuk kantor desa
Memudahkan kendaraan masuk
Pelaksana
Pelaksana
Kantor Desa
11
Mengajar
Menambah pengalaman dan memberikan pemahaman
Pelaksana
Objek (sasaran)
MTs al ikhlasiyah
12
Musyawarah/Diskusi Remaja
Mempererat silaturahmi antar remaja
Pelaksana
Pelaksana
Posko KKP
13
Posyandu
Membantu dalam menimbang dan memberikan vitamin
Pelaksana
Objek (Sasaran)
Senin dan kamis di Dusun perampuan barat dan Dusun karang bayan
14
Upacara 17 Agustus
Memperingati HUT RI ke-64 memperkuat nasionalisme
Pelaksana
Objek (sasaran)
Di Kantor Camat Labuapi/jumat pagi
15
Silaturrahmi ke Dusun-Dusun
Mempererat silaturrahmi dan lebih kenal sesama antar dusun
Pelaksana
Informan (sasaran)
Semua Dusun yang ada perampuan
16.
Jum’atan
Menumbuhkan ukhuah Islamiah dan mempererat silaturahmi
Pelaksana
Pelaksana
Masjid
17
Taraweh dan Tadrusan
Menumbuhkan ukhuah Islamiah dan mempererat silaturahmi
Pelaksana
Pelaksana
Masjid yang ada di Desa Perampuan
18
Acara perpisahan
Meninggalkan tempat KKP dan kenang- kenangan
Pelaksana
Objek (sasaran)
Kantor Desa
19
Acara Perpisahan
Meninggalkan tempat KKP
Pelaksana
Objek (sasaran)
Posko

2.      Tujuan Kegiatan.
Adapun tujuan umum dari semua jenis kegiatan yang telah dilakukan oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Partisipatif secara berturut-turut adalah sebagai berikut:
a)      Untuk mengetahui latar belakang Desa Perampuan tentang wilayah, sosial ekonomi, politik, budaya, pendidikan, serta keagamaan.
b)      Untuk melatih  kemampuan mahasiswa dalam belajar menjadi masyarakat yang ideal yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
c)      Menumbuhkan rasa betapa pentingnya pendidikan agama kepada anak.
d)     Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang betapa pentingnya kesehatan dan kebersihan.
e)      Menumbuhkan kembali rasa kebersamaan dan saling menghargai antar sesama.

3.      Peranan Mahasiswa dan Masyarakat dalam Kegiatan
Semua kegiatan yang kami programkan, merupakan aspirasi dari seluruh masyarakat, hal ini merupakan tuntutan sebagai kebutuhan dari masyarakat itu sendiri. Sehingga mereka selalu berpartisipasi pada setiap kegiatan di lapangan. Misalnya, ketika mahasiswa KKP melakukan program harus melewati prosedur yang sudah ditentukan oleh masyarakat, walaupun tidak ditulis secara formal.
Sementara dibidang kemasyarakatan, mahasiswa dan masyarakat saling bahu membahu dalam melakukan kegiatan, salah satu contohnya adalah ketika mau melaksanakan acara pawai takbiran yang di lakukan pada malam hari raya idul fitri, yang merupakan moment paling penting untuk berbaur terhadap masyarakat. Sehingga terasa betapa antusiasnya masyarakat dalam melaksanakan acara tersebut.
Tipyologi dan karakteristik masyarakat di lapangan merupakan tipe masyarakat yang ramah dan aktif jika diberikan stimulus, dan tidak aktif jika mahasiswa tidak mempunyai perhatian sosial di lingkungan sekitar. Akan tetapi dengan kerjasama dan komunikasi dari sejak awal, masyarakat dan mahasiswa bisa menemukan kesamaan persepsi (pandangan) dalam bekerja bersama untuk melakukan perbaikan dari segala lini kehidupan kemasyarakatan.
   Intinya Antara mahasiswa dan masyarakat sudah terjalin kerjasama dan sudah membaur, artinya segala kegiatan yang dilakukan oleh Mahasiswa KKP sangat didukung oleh masyarakat begitu juga apapun bentuk kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat kami selalu ikut turut serta berpartisipasi sehingga segala kegiatan yang dilakukan dapat terselenggara dengan tanpa ada kendala. Disaat mahasiswa menjadi panitia kegiatan, masyarakat menjadi peserta yang senantiasa memeriahkan kegiatan yang kami lakukan, dan begitu pula sebaliknya.
















BAB IV
HASIL DAN DAMPAK

A.    HASIL YANG DICAPAI (PAPARAN PROGRAM)
Dari beberapa program yang sudah kami laksanakan di lapangan, ada beberapa hal yang dapat kami capai, walaupun itu masih belum maksimal dan sesuai dengan apa yang telah kami targetkan. Adapun hasil yang dicapai dalam Kuliah Kerja Partisifatip (KKP) di wilayah Desa Perampuan, kami lakukan dalam berbagai bidang diantaranya sebagai berikut:
  1. Pemetaan ( Mapping)
   Kegiatan pemetaan yang kami lakukan terhadap semua wilayah yang ada di Desa Perampuan menghasilkan data keadaan Desa Perampuan yang sangat beragam dari semua segi, pemetaan kami lakukan beberapa kali dengan dibantu oleh masyarakat setempat. Dari pemetaan inilah kami dapat mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam masyarakat dan dari hasil identifikasi tersebut kemudian dirancang program kerja bersama-sama dengan masyarakat. Mapping juga menghasilkan kondisi perekonomian yang ada di masyarakat perampuan yaitu antara lain pertanian, perdagangan, peternakan dan sebagainya. Contoh dalam kegiatan pertanian masih menggunakan alat-alat yang sederhana seperti menggunakan cangkul dan sabit cuman traktor yang lumayan canggih untuk mereka sebagai pembajak sawah. Pemetaan yang kami laksanakan di Desa Perampuan merupakan kegiatan yang sudah terprogram dari kampus untuk pendataan jumlah penduduk per-kepala keluarga dan jumlah jiwa masyarakat Desa Perampuan.
Pemetaan yang dilaksanakan oleh anggota KKP yaitu berkisar pada pertanyaan tentang jumlah-jumlah penduduk, pertanyaan tentang keagamaan yang dianut oleh masyarakat, bagaimana perekonomian masyarakat, adat istiadat, kultur yang ada pada masyarakat setempat dan kondisi geografis Desa Perampuan. Dalam pendataan oleh anggota KKP selain untuk memperoleh data sekaligus juga untuk silaturrahmi dengan kepala dusun untuk pemberitahuan keberadaan mahasiswa IAIN Mataram yang sedang melaksanakan program kuliah yaitu KKP (Kuliah Kerja Partisipatif). Dalam setiap pertemuan dengan sesepuh-sesepuh kami memperoleh pengalaman yaitu bagaimana tata krama, adat istiadat yang ada dan berlaku dimasing-masing dusun. Dari hasil mapping yang kami laksanakan dilapangan kami sangat antusias ada kepuasan, karna sambutan-sambutan dan keramah-tamahan dari kepala dusun masing-masing dusun. Pengalaman yang kami dapatkan selama pelaksanaan mapping tersebut merupakan satu langkah awal dalam menjalankan program KKP dan sebagai tolak ukur bagi kami, agar suatu saat kalau memasuki wilayah, kita bisa bersikap dan bertatakrama sesuai dengan budaya atau kebisaaan masyarakat tertentu.
  1. Bidang Kebersihan
Kebersihan merupakan tolak ukur bagi kenyaman masyarakat di dalam melakukan aktifitas sehari- hari, untuk itu kami memposisikan diri untuk ikut terlibat di dalam kegiatan bersih di berbagai tempat supaya kegiatan masyarakat dapat dilakukan dengan nyaman, seperti kegiatan yang kami lakukan di kantor Desa bersama staf-stafnya, di masjid nurussolhin bersama masyarakat dan remaja masjid, di jalan-jalan bersama pemuda dan anak-anak yang ada di desa perampuan. Sehingga kegiatan ini memberikan suasana yang bersih, indah di dilihat dan dapat memberikan kenyaman di dalam beraktifitas.
  1. Bidang Pendidikan
Bahwasanya pendidikan merupakan wadah atau organ terpenting untuk menyelaraskan watak atau pemikiran mencapai tujuan pendidikan yang bisa terealisasi untuk kebutuhan cita-cita dan bekal dimasa depan. Dengan demikian dalam pendidikan ini kami terlibat dalam kegiatan pesantren kilat yang di adakan oleh MA ai-ikhlasiyah. Kegiatan ini mendapat respon positif oleh pihak sekolah karena dapat dibantu dalam setiap proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) mulai dari kepala sekolah, para guru dan seluruh murid. Selama kami di sekolah, kami sangat antusias dalam melaksanakan tugas KKP yaitu kami bisa membina hubungan dengan lingkungan pendidikan, membangun keakraban, membangun sebuah keluarga besar antar peserta KKP dengan pihak sekolah. Hal terpenting dalam kegiatan pendidikan ini adalah bagaimana kami bisa membangun suasana keakraban dalam aplikasi pendidikan yang sebenarnya dengan siswa. Teori yang sudah kami pelajari yang didapatkan dari kampus merupakan modal awal untuk kesiapan di lapangan sekaligus kami juga bisa membangun silaturrahmi dengan sekolah yang merupakan salah satu mitra dalam masyarakat untuk bagaimana bisa berbaur dan berpartisipasi dengan masyarakat.
Kami lebih menekankan dengan sikap sopan, sikap hormat dan rasa kekeluargaan dalam pergaulan di lingkungan sekolah. Pendekatan yang kami lakukan adalah pendekatan individu sehingga kami dapat mengetahui penyebab permaslahan yang terjadi dan bersama-sama menyelesaikan dengan masyarakat dan pihak sekolah.
   Dalam proses pembelajaran lebih membangun pada sikap murid, sopan santun, menjunjung nilai-nilai moral dan mengenal watak dan mental murid. Penerimaan yang diterima para murid sekolah adalah suatu kesan bagi mereka khususnya orang tua         masing-masing, menjadi mengenal dan mengetahui keberadaan kami dari kelompok KKP.
4.      Bidang Agama
Dalam bidang ini kami memposisikan diri sebagai fasilatator di dalam kegiatan yang di adakan oleh desa yang menyangkut tentang kegiatan keagamaan, seperti kegiatan agama yang di lakukan dusun kapitan pada saat acara sapari ramadhan, nuzulul qur’an di dusun perampuan barat, adapun hasil yang kami peroleh dalam kegiatan tersebut bahwa masyarakat dapat menjujung tinggi arti sebuah kebersamaan, dan keberagaman.
5.      Bidang Sosial Kemasyarakatan
Dalam bidang kemasyarakatan, sikap yang kami bangun dan prioritaskan adalah mendorong untuk selalu terlibat aktif pada kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan, sehingga apapun bentuk kegiatan yang kami lakukan di desa peranpuan mendapatkan afresiasi dari masyarakat setempat. Ini terlihat pada saat kami melakukan kegiatan sosialisasi kemasyarakat, kami mendapatkan dukungan untuk melakukan suatu kegiatan yang sifatnya membangun, dan bisa mensejahtrakan keadaan lingkungan yang ada di desa, lebih khusus lagi di dusun tempat kami tinggal yaitu dusun perampuan barat.

B.     DAMPAK PERUBAHAN YANG TERJADI
Dengan berbagai program yang kami laksanakan, terdapat beberapa perubahan yang signifikan kami rasakan dan warga masyarakat pun merasakan hal yang demikian.
a)      Bidang Kebersihan
Setelah beberapa kali kami lakukan untuk ikut serta dalam kegiatanyang dilkukan oleh masyarakat terutama dalam kegiatan pembersihan, maka dampak yang terjadi di dalam bidang kebersihan ini telah kami rasakan begitu pula dengan masyarakat yang ada di desa perampuan, sehingga masyarakat sekarang sudah mulai merasakan kenyaman di dalam beraktifitas. Dan yang paling penting lagi kegiatan pembersihan yang kami lakukan di masjid nurussolhin, sehingga masyarakat sekarang sudah ada kegiatan yang dilakukan untuk melakukan pembersihan setiap pagi jum’at.
b)     Bidang Pendidikan
dalam bidang ini kami merasakan dampak yang terjadi anatara kami dan seluruh elemen yang ada di madarasah, yaitu bahwa kami dan semua siswa yang ada di yayasan al-ikhlasiyah sudah terjalin keakraban, saling menghargai, dan lebih sopan di dalam bertingkahlaku.
c)      Bidang Agama
dampak yang terjadi dalam bidang ini masyarakat semakin antusias di dalam melakukan kegiatan keagamaan, seperti  kegiatan nuzulul qur’an, sapari ramadhan dan kegiatan tadrusan sudah mulai ramai, lebih-lebih lagi kepada para pemuda yang kami ajak untuk selalu terlibat dalam kegiatan keagamaan.
d)     Bidang Sosial Kemasyarakatan
Masyarakat perampuan merupakan masyarakat yang selalu menjunjung tinggi arti sebuah keberagaman dan kebersamaan ini terlihat dari kegiatan yang kami lakukan dengan masyarakat pada saat perbaikan gapura yang ada di bayan pengson, sehingga dampak yang terjadi di masyarakat semakin antusias di dalam melakukan kegiatan yang sifatnya gotong royong, dan lebih saling menghargai antar umat beragama, karena memang di dusun bayan pengson terdapat berbeda- beda agama. Begitupila dengan kegiatan yang kami lakukan pada saat acara pawai takbiran, masyarakat sekarang sudah mulai ada perubahan untuk melakukan acara yang sifatnya ramai pada saat memperingati hari raya idul fitri.



















BAB V
RENCANA TINDAK LANJUT DAN REFLEKSI


A.    REFLEKSI
1.      Masalah
            Masalah yang cukup mendasar yang ada di Desa Perampuan  pada umumnya adalah masalah arti penting sebuah kebersihan  bagi masyarakat dan remaja yang ada di Desa Perampuan. Arti penting sebuah kebersihan sangatlah sulit untuk diaplikasikan tanpa adanya kesadaran yang penuh dari seluruh lapisan masyarakat. Dengan kebersihan  maka akan menjadikan Desa Perampuan yang nyaman dan indah. Begitu pula halnya dengan remaja yang ada di Desa Perampuan  masih banyak terdapat kendala dan persaingan yang kurang sehat, itulah yang akan menjadi masalah yang nantinya bisa membuat masyarakat tidak solid lagi. Dalam berbagai segi, baik itu sosial, ekonomi, pendidikan dan agama seharusnya dituntut kerja sama dan partisipasi yang baik antar tiap diri remaja sehingga segala kegiatan dan rencana desa dan masyarakat untuk kemajuan bersama dapat terealisasi secara mudah dengan kekuatan yang dimiliki oleh remaja.
            Sebagian besar remaja yang ada di Desa Perampuan pengangguran dikarenakan kurangnya lapangan pekerjaan yang dapat menampung mereka untuk bekerja sesuai dengan keahlian yang dimililki.
Di Desa Perampuan, remaja-remaja masih belum ada sebuah forum yang dapat mengikat mereka sehingga kesatuan dan konsep untuk memajukan desa masih belum dapat terfokus. Forum diskusi yang diharapkan terbentuk misalnya Forum Komunikasi Desa (FKD) dan Karang Taruna yang aktif dalam kegiatan, yang nantinya bisa menjadi penyalur aspirasi remaja dengan tindakan desa serta sibuk demi kemajuan desa. Adanya LPM yang dibentuk oleh desa, namun tidak berfungsi secara maksimal dan hanya bisa berwacana saja. Di Desa Perampuan juga terdapat pasar yang terletak di pinggir jalan yang mengakibatkan jalan raya menjadi macet, sering terjadi keributan akibat dari ketidak teraturan yang di lakukan masyarakat yang berbelanja di pasar, kusir cidomo yang selalu ingin mengusai tempat, sedangkan jalan tersebut merupakan jalan penghubung  ke kecamatan, dan ke PLTU  dan banyak truk yang lewat, karena memang salah satu tempat yang ada di desa perampuan terdapat proyek tempat orang mengambil tanah dan batu. Kebersihan lingkungan yang ada di sekitar pasar juga sulit untuk diatasi.
Permasalahan itulah yang menjadi bahan pikiran kami dan itulah yang kami rasakan cukup sulit untuk menyatukan mereka karena kondisi geografis dan keadaan serta kesibukan masing-masing masayarakat.
2.      Kegiatan dan Partisipasi Masyarakat
Partisipasai masyarakat kepada kami selaku Mahasisawa KKP sangatlah besar dan mereka selalu mendukung serta membantu segala aktifitas kami selama menjalankan kegiatan di Desa Perampuan pada umumnya dan dusun perampuan barat pada khususnya.sehingga setiap kigiatan yang kami lakukan dapat berjalan dengan baik.
Kegiatan dan partisipasi kami ke masyarakat yaitu dalam bentuk dukungan-dukungan yang kami tunjukkan terhadap segala kegiatan masyarakat seperti, kegiatan shalat berjamaah,  partisipasi kami dalam acara ritual seperti, partisipasi kami dalam acara nuzul qur’an, sapari ramadhan, dan kegaiatan sosial kemasyakatan seperti  silaturrahmi langsung kerumah masyarakat,  disawah dan ladang, gotong royong untuk membersihkan masjid bersama dengan warga,  dan kami melakukan silaturrahmi kesetiap tokoh setempat.
            Kegiatan kami ini didukung sepenuhnya oleh tokoh-tokoh setempat, sehingga setiap kali kami melakukan program kerja atau kegiatan tidak ada hambatan-hambatan yang kami temukan, kalaupun ada hambatan itu tidaklah berdampak besar pada acara yang kami laksanakan. Dengan jalan kegiatan dan partisipasi yang kami lakukan dapat terbina rasa kekeluargaan dan persaudaraan serta kami bisa mengadakan pendekatan dan pembauran secara meluas. Dan yang lebih terkesan bahwa, kami dapat menikmati segala kegiatan yang terselenggara atas kerjasama dengan seluruh elemen masyarakat, baik secara pribadi ataupun bersama-sama, sehingga terukir dalam-dalam, seolah-olah kita bagian dari masyarakat itu sendiri, pergaulan semakin meluas timbul dalam benak, bahwasanya masyarakat dusun ini adalah bagian dari anggota KKP dan sebaliknya. Bentuk partisipasi masyarakatnya pula yaitu ketika kami melaksankan acara pawai takbiran dukungan masyarakatnya termotivasi dengan tawaran kegiatan KKP yakni untuk membuat lomba. Kesempatan ini merupakan strategi untuk meningkatkan silaturrahmi antara para pemuka agama, pemuka masyarakat dan para pemuda-pemudi dan anak- anak yang ada di Desa  sekaligus sebagai ajang untuk mengisi acara perpisahan kami, agar mereka bisa mengenag kami walaupun kami sudah tidak berada disana. Partisipasi remaja selaku element masyarakat pun tidak kalah besarnya, sehingga acara perpisahan kami dapat terlaksana dengan baik.

3.      Hasil dan Dampak
a)      Hasil yang dicapai
Dari berbagai program kerja yang kami rencanakan dan beberapa yang terlaksana, maka hasil yang dapat dicapai dari kegiatan yang terlaksana tersebut adalah terjadinya peningkatan kemampuan masyarakat dan kebersamaan serta solidaritas antar lembaga masyarakat. terjalin sebuah komunikasi yang lancar, dapat terbangun sebuah ikatan tali persaudaaran antar masyarakat dan pemuda serta dengan mahasiswa KKP, menimbulkan rasa kekeluargaan yang semakin kuat, dapat memupuk silaturrahmi antar sesama, mulai menyadari kembali arti penting sebuah pendidikan agama, pergaulan semakin luas, kesadaran kepada aturan dan norma-norma yang telah berlaku dalam masyarakatnya, dapat melihat arti penting sebuah ketertiban dan hubungan anggota KKP seperti keluarga dengan masyarakatnya. Kebiasaan masyarakat dan norma adat yang berlaku sangatlah diperhatikan dan itulah yang menjadi tolak ukur semua kegiatan yang dilakukan masyarakat agar selalu berada dalam koridor tata masyarakat dan norma yang telah ditetapkan. Itulah yang menjadi dasar tindakan kami dan itulah yang harus kami perhatikan dan ternyata dari situlah kami mengetahui di setiap desa norma adat beraneka ragam dan itu harus di ayom dengan sebaik-baiknya.
b)     Dampak Perubahan yang Terjadi
Dampak yang ditimbulkan dan yang dirasakan yaitu masyarakat lebih terdorong untuk memakmurkan masjid, mengubah masyarakat menjadi peramah, sikap toleransi mulai tertanam, keterlibatan dan dukungannya kepada kami, dan yang lebih kami rasakan dari semua kegiatan dan partisipasi masyarakatnya adalah bentuk kerjasama yang baik, masyarkat adalah tempat kami belajar dan memberikan dampak yang berarti sekali demi perkembangan pemikiran dan perubahan kearah yang leih baik. Dengan demikian kesan menarik yang didapatkan adalah berupa motivasi dan spirit serta solidaritas yang kuat antar semua lapisan masyarakat. Dengan begitu banyak hal baik yang bisa diterima oleh tokoh-tokoh agama maupun masyarakat secara luas. Hal ini terdorong dari semangat optimis yang dapat memancarkan cerminan keseluruh dari masyarakat. Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah rasa kekeluargaan dan kasih sayang yang terjalin begitu kuat sehingga sulit untuk dilupakan.

B.     RENCANA TINDAK LANJUT REKOMENDASI UNTUK :
1.      LPM dan DPL
   Pada dasarnya Lembga Pengabdian Masyarakat (LPM) dan Dosen Pembina Lapangan (DPL) adalah sebuah sistem khusus yang fungsi dan tugasnya sebagai pengayom dan pembina bagi kebutuhan masyarakat serta untuk pemberdayaan secara maksimal dalam menjalankan program-program demi kemajuan Institut, perlu ditingkatkan penerapan-penerapan tentang KKP, bukan hanya sebatas pembekalan satu atau dua hari dan pedoman dalam buku, tapi lebih untuk persiapan yang matang pada waktu sebelum pelaksanaan KKP, supaya anggota KKP lebih terfokus dan betul-betul ada persiapan, baik secara spiritualitas dan mentalitas yang tajam. Pembekalan yang secara singkat, dengan konsepsi secara umum dalam buku pedoman tidak akan menjamin pemahaman masing-masing individual dalam anggota, sehingga tugas dan fungsi dari KKP tersebut tidak termakna hanya sebatas memasuki wilayah pedusunan yang masih primitive.
Dalam hal ini kami anggota KKP mengharap kedepan supaya bentuk pembekalan ataupun penerapan-penerapan tentang materi KKP lebih ditinggkatkan, baik lobi-lobi dilapangan, sehingga tidak menimbulkan multi tafsir serta asumsi yang berbeda-beda yang akan menimbulkan keraguan dari mahasiswa. Selain itu kami juga berharap kepada LPM supaya persiapan untuk kegiatan KKP ini bisa lebih terencana lagi terutama masalah lokasi KKP supaya peserta KKP sendiri bisa mengetahui keadaan lokasi dari sejak awal supaya memberikan kesan yang lebih baik lagi di dalam masyarakat. Serta yang lebih penting lagi adalah untuk kedepannya mahasiswa KKP harus ditempatkan di setiap dusun sehingga lebih memberikan pemahaman tentang kondisi serta masalah dan hal-hal lain yang terkait dengan dusun itu lebih spesifik lagi, tidak hanya sekedar memantau dari jauh dan hanya tahu dari bertanya saja. Sukses selalu buat Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM).
2.       Masyarakat
   Mahasiswa Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) merupakan bagian kecil dari sebuah masyarakat pada umumnya, untuk lebih menyadarkan diri dan lebih kritis dalam menerima suatu permasalahan yang kompleks serta lebih bijak dalam menanggapi berbagai permasalahan yang ada, sehingga respon-respon yang diterima tidak mentah dan dapat terealisasi secara pasti dan konsekuen. Masyarakat sudah memberikan partisipasinya dengan baik dalam kelancaran kegiatan KKP ini, ucapan terimakasih kepada semua lapisan masyarakat, baik itu tokoh agama, maupun tokoh masyarakat dan elemen lain yang terdapat di dalamnya.
3.      Pemerintah
   Lembaga pemerintahan atau elemen pemerintahan (Kades, Kadus, RT, dll) merupakan pelaksana dari semua kegiatan dalam  masyarakat, yang lebih memahami betul situasi dan kondisi (sikon) masyarakat, supaya lebih teratur dalam melaksanakan birokrasinya dan menunjukkan kepemimpinan secara teratur, baik masyarakat bawah maupun masyarakat atas, sehingga masyarakat mendukung program-program yang diterapkan dan dapat dimaksimalkan bentuk kritikan-kritikan dari masyarakat, serta tatanan pemerintahan yang ada  tetap berjalan lancar dan teratur. Harapan kami kepada pemerintah untuk lebih meningkatkan bantuan dan perhatiannya kepada masyarakat dalam berbagai bentuk baik berupa moril maupun materil karena semua itu merupakan salah satu faktor keberhasilan masyarakat dan Mahasiswa KKP tentunya sebagai salah satu peran serta pemerintah dalam dunia pendidikan khususnya dalam perbaikan dunia pendidikan yang kita cita-citakan bersama.
4.      Pelaksanaan KKP Selanjutnya
Bagi mahasiswa KKP selanjutnya, KKP bukan sekedar untuk bergaul dengan masyarakat namun lebih dari itu, persiapan serta strategi yang matang lebih diperhatikan lagi, tidak cukup hanya mengandalkan DPL atau dari LPM yang memberikan bantuan. Mereka hanya sekedar memberi masukan dan memberikan pengarahan saja. Mahasiswa KKP harus betul-betul mempersiapkan diri baik spiritualitas, intelektualitas ataupun mentalitas pribadi masing-masing agar lebih mudah dan dapat menguasai diri, baik sikapnya, toleran antar anggota, karakter masing-masing serta siap menjalankan aktifitas ditengah masyarakat baik secara individual ataupun kolektif, meskipun beranjak dari suatu karakter dan pola pikir yang berbeda-beda, tapi mahasiswa haruslah lebih menyatukan diri melalui rasa persaudaraan dan sikap kebersamaan dalam setiap kegiatan dan program yang direncanakan atas kesepakatan bersama demi tujuan yang telah direncanakan bersama. Jaga kekompakan, jangan malas dan yang paling terpenting adalah kalian harus lebih baik dari kami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar