BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG KEGIATAN
KKP
Pendidikan perguruan
tinggi merupakan kesinambungan pendidikan menengah yang bertujuan untuk
menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
akademik atau profesional yang bertujuan mengembangkan,menerapkan dan
menciptakan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan seni.
Dalam tananan
kehidupannya, perguruan tinggi mengemban 3 misi atau 3 unsur penting yang
terangkum dalam Tri Darma perguruan tinggi, yaitu mencakup pendidikan,
Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, merupakan kegiatan memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi dalam upaya memberikan motivasi demi kemajuan
masyarakat.
Masyarakat merupakan
lahan penerapan di bidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang dapat
dikembangkan oleh perguruan tinggi, program pengabdian pada masyarakat dapat
dilakukan oleh berbagai komponen perguruan tinggi dengan media khusus Kerja
Kuliah Partisipatif KKP).
Kegiatan pengabdian di
masyarakat ini lebih ditingkatkan setelah presiden RI pada bulan Februari 1972
menganjurkan dan mendorong setiap mahasiswa untuk bekerja didesa dalam jangka
waktu tertentu. Tinggal dan bekerja berpartisifasi membantu masyarakat pedesaan
maupun perkotaan, sebagai bagian dari kurikulum, karena KKP merupakan
serangkaian kegiatan yang mempunyai manfaat ganda baik bagi mahasiswa KKP itu
sendiri, Perguruan Tinggi serta Masyarakat pada umumnya.
KKP lahir sebagai
momentum penting bagi mahasiswa dalam rangka mendukung pembangunan nasional
yang berkesinambungan, yaitu terwujudnya masyarakat yang adil dalam kemakmuran
dan makmur dalam keadilan, sehingga akan tercipta apa yang diharapkan oleh
bangsa indonesia yaitu masyarakat
mandiri.
Untuk lebih
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang berbagi aspek kehidupan, maka yang
terpenting dilakukan adalah berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat itu
sendiri dalam melaksanakan pembanguan di tempat dia berada.
B. TUJUAN KKP
Pelaksanaan kegiatan
KKP merupakan wujud dari pengabdian mahasiswa pada masyarakat sesuai dengan Tri
Darma Perguruan Tinggi dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Nasional
sebagaimana yang diamantkan oleh GBHN Tap II/MPR/1978 yaitu tujuan pembangunan
dibidang pendidikan ialah untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berbudi pekerti,
berkepribadian,berdisiplin,bekera keras, tangguh,bertanggung jawab, mandiri,
cerdas, dan terampil serta sehat jasmani dan rohani.
Pengertian diatas
menunjukkan bahwa tiga unsur kuat dan oenting yang harus dimiliki dalam program
KKP yaitu pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat.
Secara umum tujuan KKP memiliki 4
sasaran:
1.
Mahasiswa sebagai
anggota masyarakat yang mempunyai kemampuan akademik dan professional harus
siap dan terlatih dalam menagnggulangi berbagai permasalahan pembangunan.
2.
Mahasiswa sangat
termotivasi dalam memperoleh pengalaman yang berharga dengan melibatkan diri
langsung terjun pada masyarakat.
3.
Mahasiswa dapat
memberikan pemikiran berdasarkan ilmu, tekhnologi dan seni dalam upaya
menumbuhkembangkan, mempercepat gerak serta mempersiapkan kader pembangunan.
4.
Meningkatkan hubungan
antara perguruan tinggi dengan daerah, instansi-instansi teknis dan masyarakat,
sehingga universitas dapat berperan dalam menyesuaikan diri, kegiatan serta
penelitiannya dengan masyarakat yang sedang membangun.
C. SASARAN KKP
Dalam melakukan berbagai pertisipasi,
mahasiswa dilokasi KKP sering menemukan pelajaran baru yang tidak diperoleh
melalui bangku kuliah sehingga dengan pelajaran baru tersebut mahasiswa dapat
memperoleh gambaran tentang konsep kehidupan baru yang lebih baik dari
sebelumnya. Berikut beberapa sasaran KKP antara lain:
a.
Mahasisawa
1.
Memperdalam pengertian
dan penghayatan mahasiswa terhadap ilmu, ternologi dan seni dipelajarinya bagi
pelaksanaan pembangunan.
2.
Pemperdalam pengertian
terhadap cara berpikir dan bekerja secara interdisipliner sehingga dapat
menghayati adanya ketergantungan, kaitan dan kerjasama antar sector.
3.
Memperdalam penghayatan
dan pengertian mahasiswa terhadap seluk beluk keseluruhan dari masalah
pembangunan masyarakat.
4.
Mahasiswa dapat
mengetahui hambatan-hambatan dan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan
pemerintahan daerah dalam melaksanakan pembangunan di Desa.
5.
Mendewasakan cara
berpikir serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan
penelahaan, perumusan dan pemecahan masalah secara gramatis, sistematis dan
ilmiah.
6.
Membina mahasiswa
sebagai motivator, dinamisator dan problem solver.
7.
Memberikan keterampilan
untuk melaksanakan pembangunan dan pengembangan masyarakat berdasarkan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi secara lintas disiplin.
8.
Memberikan pengalaman
belajar sebagai kader pembangunan sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta tanah
air serta rasa peduli terhadap masyarakat.
9.
Menggali pengalaman
bekerja dalam melakukan penelahaan, merumuskana dan memecahkan masalah secara
langsung dalam arti meningkatkan keahlian, tanggung jawab maupun kesejawatan.
b.
Masyarakat Desa Lokasi
KKP dan Pemerintah Daerah
1.
Memperoleh bantuan tenaga
dan pikiran, ilmu, tekhnologi dan seni dalam merencanakan dan melaksanakan
pembangunan.
2.
Memperoleh cara baru
yang dibutuhkan untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan.
3.
Memamfaatkan bantuan
tenaga mahasiswa untuk melaksanakan pembanguan yang berada diwilayahnya.
4.
Terbentuknya
kader-kader pembangunan dalam masyarakat sehingga terjamin kelanjutan upaya
pembangunan.
c.
Universitas/ Lembaga
Perguruan Tinggi
1.
Memperoleh berbagai
kasus yang berharga yang dapat digunakan sebagai contoh dalam memberikan materi
perkuliahan dan menemukan berbagai permasalahan untuk pengembangan penelitian.
Memperoleh umpan balik sebagai hasil
pengintegritas mahasiswa dan masyarakat, sehingga kurikulum materi perkuliahan
dan pengembangan ilmu yang diasuh dan didapat diperguruan tinggi dapat lebih
disesuaikan dengan tuntunan nyata dari pembangunan.
2.
Meningkatkan,
memperluas dan mempercepat kerjasama dengan instansindan Departeman lain
melalui kerjasama mahasiswa yang melaksanakan KKP.
3.
Memperoleh hasil
kegiatan mahasiswa yang dapat menelaah dan mereumuskan keadaan/kondisi
masyarakat yang berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Teknologi dan seni
serta dapat mendiagnosa secara tepat kebutuhan masyarakat sehingga ilmu
pengetahuan dan teknologi serta seni dapat diamalkan sesuai dengan tuntunan
nyata masyarakat.
BAB II
PROFIL UMUM DESA
Profil desa,
Kondisi desa, dan Sejarah desa
Asal
mula desa perampuan merupakan salah satu desa
dari 10 (sepuluh) desa yang ada didesa kecamatan labuapi, merupakan desa
terbesar ke-2 diwilayah kecamatan
labuapi dengan luas 250 Ha. Atau 2,5 km2,, yang terdiri dari 5 (lima) dusun.
Menurut
sejarahnya desa perampuan telah ada sejak tahun 1888, dengan kepalan desa yang
pertama pada masa tersebut adalah AMAQ
MUSINAH DARI KEBON DAYE yaitu dari tahun 1888 sampai dengan 1900.
Desa perampuan sebelum bergambung dengan kecamatan labuapi
merupakan desa dengan wilayah
kecamatan kediri, yang karena pengembangan wilayah kecamatan, maka setelah
kecamatan Labuapi menjadi kecamatan difinitif pada tahun 1948 desa Perampuan
menjadi bagian wilayah Kecamatan Labuapi.
Nama Perampuan diambil dari
bahasa sasak yang berasal dari kata “
perembun” yang berarti “himpun”. “
perembunan” sama dengan “ perhimpunan atau “gabungan” atau bisa juga diartikan
“ satukan” dan atau “ ikatan”. Dikatakan demikian karena penduduk desa
perampuan berasal dari pendatang yang berasal dari seluruh wilayah Lombok, baik
dari Lombok timur, Lombok tengah, dan Lombok barat sendiri bahkan sekarang
telah ada kabupaten baru yakni kabupaten Lombok utara (KLU).
Sebagai
analisa : salah satu dusun di desa kami bernama dusun karang bayan, yang mana
penduduk/ warga asli dusun ini berasal dari bayan- Lombok utara maka mayoritas
warga dusun karang bayan adalah saudara-saudara kita dari bayan Lombok utara
dan bahasa keseharian warga dusun karang bayan adalah sama dengan bayan – Lombok
utara.
Walaupun
warga desa perampuan berasal dari berbagai desa yang ada di wilayah Lombok,
namun warga desa perampuan masih saling kenal satu sama lain di seluruh wilayah
desa, dan itu terbukti jika ada suatu musibah misalnya saja ada salah satu warga
salah satu dusun yang meninggal dunia, maka warga dusun-dusun lain akan
berdatangan melayat tanpa pemberitahuan atau undangan, karena mereka masih
merasa kenal dan merasa bersaudara satu sama lain.
Diketahui
sejak tahun 1888 sejak masa kepemimpinan kepala desa yang pertama (amak musinah
dari kebon daye – dusun kerepet), desa prampuan terdiri dari 8 (delapan) dusun
yaitu
1.
Dusun karang bongkot
2.
Dusun perampuan desa
3.
Dusun perampuan barat
4.
Dusun prampuan timur
5.
Dusun nyamarai
6.
Dusun kerepet
7.
Dusun kapitan
8.
Dusun karang bayan
Namun setelah 1,10
abad atau 110 tahun kemudian tepatnya tahun 1998 pada masa kepemimpinan
kepala desa perampuan yang ke-14 yaitu bapak fuad zaenal (dari anggota polri).
Desa perampuan dimekarkan menjadi 2 (dua) desa yakni, desa perampuan (desa
induk) dan desa karang bongkot
(desa
pemekaran), maka semenjak tahun 1998 desa perampuan membawahi 4 (empat) dusun
yaitu :
1.
Dusun perampuan barat
2.
Dusun kerepet
3.
Dusun kapitan
4.
Dusun karang bayan
Dan
berdasarkan undang-undang nomor 22 tahun 1999, tentang pemerintah daerah. Pada
tahun 2001 desa perampuan melaksanakan pemekaran dusun karang bayan menjadi
menjadi dusun bayan pengsong, sehingga wilayah desa perampuan bertambah menjadi
5 (lima) dusun yaitu :
1.
Dusun perampuan barat
2.
Dusun kerepet
3.
Dusun kapitan
4.
Dusun karang bayan
5.
Dusun bayan pengsong
Adapun
pejabat kepala desa perampuan sejak tahun 1888 sampai saat ini adalah sebagai
berikut
|
Masa
Kepemimpinan
|
Nama
|
Tahun
Menjabat
|
Asal/Dusun
|
I
|
Pertama
|
Amaq
musinah
|
1888-1900
|
Kerepet
(kebon daye)
|
II
|
Kedua
|
Amaq
silam
|
1900-1910
|
Kerepet
(kebon daye)
|
III
|
Ketiga
|
Amaq
ayunah
|
1910-1935
|
Kerepet
(kebon daye)
|
IV
|
Keempat
|
Haji
abdurrahim
|
1935-1949
|
Nyamarai
|
V
|
Kelima
|
Haji
muslim
|
1949-1954
|
Nyamarai
|
VI
|
Keenam
|
Haji
mahsun
|
1954-1967
|
Nyamarai
|
VII
|
Ketujuh
|
Haji
anwar
|
1967-1971
|
Perampuan
barat
|
VIII
|
Kedelapan
|
Pak
tarman
|
1971-1974
|
Nyamarai
(anggota TNI)
|
IX
|
Kesembilan
|
H.
anwar mansyur
|
1974-1986
|
Kapitan
|
X
|
Kesepuluh
|
H.
afifuddin
|
1986-1994
|
Perampuan
barat
|
XI
|
Kesebelas
|
Drs.
Samsuri
|
1994
|
Mataram
(PJS)
|
XII
|
kedua
belas
|
Drs.
Ahmad Khalil
|
1995
|
Monjok
(PJS)
|
XIII
|
Ketiga
belas
|
Serma
fuad zenal
|
1995-2003
|
Kr.
Bayan (anggota POLRI)
|
XIV
|
Keempat
belas
|
Nurkalim
|
2003
|
Karang
bayan (PJS)
|
XV
|
Kelima
belas
|
Senimah
|
2004-2009
|
Karang
bayan
|
XVI
|
Keenam
belas
|
H.
yusuf ahmadi
|
2009
s/d saat ini
|
Kapitan
|
DEMOGRAFI
Potensi
Sumber Daya Alam (SDA), Potensi umum
Luas
Desa prampuan 250 Ha. Terdiri dari:
Tanah
sawah
o Sawah
irigasi : 110 Ha
o Sawah
irigasi ½ teknis : 70 Ha
o Sawah
tedah hujan : - Ha
Tanah
kering
o Tegal/
lading : 10 Ha
o Pemukiman : 49,00 Ha
Tanah
basah
o Tanah
rawa : - Ha
o Tanah
surut : - Ha
Tanah
perkebunan
o Tanah
perkebunan rakyat : 1,80 Ha
o Tanah
perkebunan Negara : -
o Tanah
perkebunan swasta : -
Tanah
fasilitas umum
o Kas
desa :
210 M2
o Perkantoran
pemerintah :
§ Kantor
desa : 2.040 M2
§ Pustu
: 400 M2
§ Perumahan
PU : 0 M2
§ Sekolah
Dasar / MI : 550 M2
o Lapangan
: 900 M2
o Tanah
bengkok/ pecatu :
§ Kepala
desa : 1,180 M2
§ Sekretaris
Desa : -
§ Kaur
: -
§ Pembantu
kaur : -
§ Kadus
:2670 M2
§ Pekasih
: 630 M2
Tipologi
Desa
o Desa
pantai :
(ya / tidak)
o Desa
pegunungan :
(ya / tidak)
o Desa
perkotaan :
(ya / tidak)
o Desa
perbatasan dengan kabupaten lain :
(ya / tidak)
Batas
wilayah desa perampuan
o Sebelah
utara : desa kuranji – desa
bajur
o Sebelah
timur : desa karang bongkot
o Sebelah
selatan : desa suka makmur, kec
gerung
o Sebelah
barat : desa kuranji
Orbitasi
o Jarak
ke ibu kota provinsi : 8
Km
o Jarak
ke ibu kota kabupaten : 10
Km
o Jarak
ke ibu kota kecamatan : 3,5
Km
Iklim
o Curah
hujan : 2000
Mm/th
o Suhu
rata- rata : 28 C
o Tinggi
tempat ; 2 – 3
Mdl
o Bentang
wilayah : Datar
Potensi
sumber daya manusia
Jumlah
penduduk
o Jumlah
total :
5. 754 orang
o Jumlah
laki-laki :
2.792 orang
o Jumlah
perempuan :
2. 962 orang
o Jumlah
KK :1.
634 KK
o Jumlah
penduduk miskin : 728
RTM
(per- Desember 2009, sumber data kaur
pemerintahan)
Pendidikan
o Belum
sekolah (balita) :
386 orang
o Usia
15 – 45 tidak pernah sekolah : 200
orang
o Perbah
sekolah SD tetapi tidak tamat ; 135 orang
o Tamat
SD/ sederajat :
105 orang
o Tamat
SLTP ;
58 0rang
o Tamat
SLTA :
123 orang
o Tamat
D1 :
- orang
o Tamat
D2 :
4 orang
o Tamat
D3 :
8 orang
o Tamat
S1 :
55 orang
o Tamat
S2 :
5 orang
(Sumber data : profil desa )
KEADAAN SOSIAL
Jumlah
penduduk
Desa
perampuan mempunyai jumlah penduduk
4.465 jiwa, yang tersebar dalam 3 dusun dengan perincian sebagaimana
tabel
TABEL
1
JUMLAH
PENDUDUK
NO
|
Dusun
|
Pria
|
Wanita
|
Jumlah
|
Jumlah KK
|
1
|
Perampuan
barat
|
759
|
861
|
1620
|
479
|
2
|
Kerepet
|
781
|
813
|
1594
|
452
|
3
|
Kapitan
|
513
|
548
|
1061
|
313
|
4
|
Karang
bayan
|
286
|
308
|
594
|
169
|
5
|
Bayan
pengsong
|
453
|
432
|
885
|
221
|
Jumlah
|
2792
|
2962
|
5724
|
1634
|
Tingkat
pendidikan
Tingkat
pendidikan masyarakat perampuan adalah sebagai berikut :
Tabel
2
Tingkat
pendidikan
No
|
Tingkat Pendidikan
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
Usia
15-45 tidak pernah sekolah
|
200
orang
|
|
2
|
Pernah
sekolah SD tetapi tidak tamat
|
135
orang
|
|
3
|
Tamat
SD / Sederajat
|
105
orang
|
|
4
|
Tamat SLTP
|
58
orang
|
|
5
|
Tamat
SLTA
|
123
orang
|
|
6
|
Tamat
D1
|
0
orang
|
|
7
|
Tamat
D2
|
4
orang
|
|
8
|
Tamat
D3
|
8
orang
|
|
9
|
Tamat
S1
|
55
orang
|
|
10
|
Tamat
S2
|
5
orang
|
|
KEADAAN EKONOMI
Mata
Pencaharian Pokok
Desa perampuan berdasarkan fakta
geografis merupakan desa pertanian (agraris) tetapi yang perlu diketahui bahwa
sebagian besar pemilik lahan pertanian didesa perampuan merupakan hak milik
atau dikuasai oleh warga yang berasal dari luar wilayah desa perampuan sehingga
penduduk bermata pencaharian sebagai petani sangat minim.
Mata
pencaharian penduduk desa perampuan yang sangat dominan adalah buruh tani dan
buruh lepas, baru kemudian petani, perternak, pedagang, dan lain-lain, selengkapnya
sebagaimana tabel 3 berikut:
TABEL 3
MATA PENCAHARIAN
No
|
Jenis Mata
Pencaharian
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
Petani
|
78
orang
|
|
2
|
Pedagang/pengusaha
|
194
orang
|
|
3
|
Buruh
tani
|
361
orang
|
|
4
|
Buruh
lepas
|
705
|
|
5
|
Pertukangan
|
125
|
|
6
|
Peternak
|
11
|
|
7
|
PNS
|
202
|
|
8
|
Polri
|
8
|
|
9
|
TNI
|
21
|
|
10
|
Karyawan
|
18
|
|
11
|
Karyawan
BUMN
|
0
|
|
12
|
PRT
|
0
|
|
13
|
TKI/TKW
|
42
|
|
14
|
Pengemudi/tukang
ojek
|
14
|
|
15
|
Pengrajin
|
45
|
|
16
|
Pengulung
|
15
|
|
17
|
Belum
kerja
|
1765
|
|
Kepemilikan
ternak
Selain bekerja sebagai petani
tanaman pangan, penduduk desa Perampuan juga bekerja sebagai petani peternak.
Jumlah kepemilikan hewan ternak, penduduk desa Perampuan adalah sebagai
berikut:
No
|
Jenis Ternak
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
Sapi
|
19
|
|
2
|
Kerbau
|
0
|
|
3
|
Kuda
|
14
|
|
4
|
Kambing
|
11
|
|
5
|
Domba
|
0
|
|
6
|
Itik
|
160
|
|
7
|
Ayam
Kampung
|
1701
|
|
8
|
Ayam
Potong
|
5000
|
|
9
|
Ayam
Petelur
|
0
|
|
10
|
Kelinci
|
6
|
|
11
|
Puyuh
|
0
|
|
KONDISI PEMERINTAHAN
DESA
Pembagian wilayah desa Luas wilayah
desa perampuan sebagai mana tersebut diatas adalah 250Ha. Yang dibagi mejadi 5
Dusun dengan batas dan luas masing-masing antara 39Ha. Sampai dengan 64Ha.
Dusun-dusun dalam wilayah desa Perampuan antara lain sebagaimana tabel dibawah
ini:
No
|
Nama Dusun
|
Nama
Kepala Dusun
|
Luas wilayah
|
Jumlah Rukun Tetangga
|
1
|
Perampuan
Barat
|
Mahli
|
63,20Ha
|
9
RT
|
2
|
Kerepet
|
Sahdi
|
39,30Ha
|
5
RT
|
3
|
Kapitan
|
Saeful
bahraen
|
48,20Ha
|
3
RT
|
4
|
Karang
bayan
|
Nurdin
|
53,05Ha
|
2
RT
|
5
|
Bayan
pengsong
|
M.
Amron Chabib
|
46,25
Ha
|
6
RT
|
Struktur organisasi
Desa
perampuan menganut system kelembagaan pemerintahan desa dengan pola minimal,
selengkapnya sebagai terlampir.
PENGELOLAAN KEUANGAN DESA ATAU PENGANGGARAN KEUANGAN
DESA
Pengelolaan
keuangan desa mengacu pada peraturan
materi dalam negeri nomor 27 tahun 2007 tentang, pedoman pengelolaan keuangan
desa yaitu: sumber pendapatan desa, system pengelolaan desa, penggunaan
keuangan desa dan .pengelolaan keuangan desa.pengelolaan keuangan desa
perempauan dijabarkan dalam peraturan desa perampuan nomor 03 tahun 2010 tentang, anggaran pendapatan dan belanja desa (APB-Des).
BAB III
PROSES KEGIATAN
A.
PENEMUAN MASALAH
1.
Proses Penemuan Masalah
Sebagaimana yang di jelaskan di dalam
buku pedoman KKP bahwa kegiatan kuliah
kerja partisipatif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Sumber Daya
Manusia (SDM) dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan memecahkan problem sosial
bersama-sama masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahtraan sosial,
pencerahan, dan pembebasan sesuai dengan visi, misi, dan fungsi Perguruan
Tinggi Agama Islam, maka dari itu mahasiswa bertindak sebagai fasilitator di
dalam kegiatan desa untuk ikut andil dalam menghadapi problema yang di hadapi
desa tersebut.
Sebelum
kami terjun ke lapangan, kami terlebih dahulu dibekali dengan berbagai
keterampilan ilmu sosial, oleh pihak kampus yang kemudian dilanjutkan oleh
Dosen Pembina Lapangan (DPL) yang kesemuanya itu bertujuan untuk mempermudah
kami praktek kerja di lapangan. Sehingga diharapkan mahasiswa mampu memberikan solusi terhadap permasalahan
yang ada di lapangan bukan sebagai bagian dari masalah di masyarakat.
Hal pertama yang kami lakukan
sebelum identifikasi adalah kami melakukan observasi dan survey mengenai
keadaan Desa Perampuan. Selama
proses observasi dan identifikasi kami dibantu oleh masyarakat dan pihak terkait
setempat melalui wawancara secara langsung dan bersilaturrahim ke mayarakat
serta pemantauan secara langsung, untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan
valid. Hal itu kami lakukan selain mensosialisasikan keberadaan kami juga untuk
mencari tahu tentang keberadaan Desa Perampuan. Berbagai permasalahan yang ada
di Desa Perampuan kami coba telusuri dengan melalui berbagai cara diantaranya:
a)
Wawancara dengan Staf
Desa
Di dalam kegiatan ini, kami laksanakan
setelah dua hari berada di posko.
Sebelum kami berangkat, pada malam harinya kami melakukan diskusi bersama
teman-teman untuk menyusun pertanyaan terkait mengenai permasalahan yang
dihadapi oleh desa apa saja program-programnya dan kami menyusun pertanyaan tentang hal yang perlu di tanyakan bersama staf-staf
desa tersebut.
Dari wawancara yang kami lakukan dengan
staf Desa, kami memperoleh informasi yang berharga tentang desa, hal-hal pelik
yang terjadi di Desa dan hubugan antar setiap dusun yang ada di Desa tersebut.
Selain itu kami diberikan pula saran dalam melaksanakan kegiatan kami agar
berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan kegiatan kuliah kerja partisipatif
ini. Wawancara kami ini bersifat lepas, yang penting terkait dengan Desa
Perampuan.
Adapun permasalahan yang kami dapatkan
adalah:
-
Masyarakat kurang
berpartisifasi dalam kegiatan yang diadakan oleh desa.
-
Masyarakat kurang dalam
memperhatikan kebersihan lingkungan.
-
Warga kurang menyadari
arti sebuah kedisiplinan di dalam bermasyarakat
b) Silaturrahmi ke Rumah Masing-Masing Kepala
Dusun
Kegiatan silaturrahmi ini kami lakukan setelah
pulang dari kantor desa. Sebelum kami berangkat kerumah masing-masing kepala
dusun, kami diskusi sebentar sambil berbagi tugas untuk menemui kepala dusun
yang ada di Desa Perampuan. Karna menurut kami yang mengetahui keadaan dan
masalah yang ada pada tiap-tiap dusun yang ada di perampuan adalah kepala
dusunnya. Selain itu juga agar informasi yang kami peroleh lebih akurat dan
tepat. Kami juga ingin mengetahui program-program yang ada di setiap dusun
tersebut karna antara dusun yang satu dan yang lain pasti memiliki program yang
berbeda.
Dari survey dan wawancara yang kami
lakukan ke rumah kepala dusun, kami menemukan permasalahan yang berbeda-beda,
sebagaiman terlihat pada table di bawah ini, sesuai dengan permasalahan yang
kami ajukan.
No
|
Topik/
permasalahan
|
Perampuan
Barat
|
Kapitan
|
Karang
Bayan
|
Krepet
|
Bayan
Pengson
|
1
|
Kegiatan
keagamaan
-
Tempat ngaji
anak-anak
-
System ngaji
-
Kegiatan shalat
terawih
-
Tadrusan
|
Rumah
guru
Belajar
dari iqro’
Di
masjid nurussholihin
Ada
|
Rumah
guru
Belajar
ngaji dari iqra’
Di
masjid dan di musholla
Ada
|
Rumah
guru
Belajar
dari iqra’
Dimasjid
Ada
|
Rumah
guru
Belajar
dari iqra’
Dimasjid
Ada
|
Rumah
guru
Belajar
dari iqra
masjid’
Ada
|
2
|
Sosial
-
Kegiatan remaja
-
Kegiatan menyambut
hari-hari besar islam
-
Pendapatan warga
|
Ada
Ada
PNS,
Buruh tani, buruh bengunan, berwirausaha
|
Ada
Ada
Honorer,
Buruh tani, buruh bengunan, berwirausaha
|
Ada
Ada
Buruh
tani, buruh bengunan , berwirausaha
|
Ada
Ada
Buruh
tani, buruh bengunan , berwirausaha
|
Ada
Ada
PNS,
berwirausaha, pegawai honorer
|
3
|
Pendidikan
|
Sebagian
besar sampai SMA, dan sebagian kecil PT
|
Sebagian
besar sampai SMA, dan sebagian kecil PT
|
Sebagian
besar sampai SMA, dan sebagian kecil PT
|
Sebagian
besar sampai SMA, dan sebagian kecil PT
|
Sebagian
besar sampai SMA, dan sebagian kecil PT
|
c)
Silaturrahmi ke Warga
Setempat
Penemuan berbagai masalah yang ada di
masyarakat kami coba melalui silaturrahmi ke penduduk setempat, dengan
berkunjung ke setiap rumah penduduk yang bisa kami jangkau, dari situlah kami
memperoleh informasi mengenai berbagai masalah pelik yang sangat dibutuhkan
oleh warga. Karna menurut kami selain kepala dusun warga lah yang paling tahu
kondisi atau masalah yang ada di tempat tinggal mereka. Kegiatan ini kami
lakukan pada siang hari di dusun kapitan bertempat di rumah pak mahyudin. Dan
terkadang saat kami bertemu dengan warga di mana saja, selama tempat dan waktu
itu cocok untuk digunakan untuk berdiskusi bersama mereka.
Adapun permasalahan yang kami
temukan adalah:
-
Kurang percaya
masyarakat dengan aparatur desa
-
Masyarakat sering
melakukan perkelahian jika terjadi permaslahan
-
Minimmya kesadaran
masyarakat akan arti gotong royong
-
Minat masyarakat untuk
mendidik anaknya ke jenjang yang lebih tinggi sangat kurang.
d)
Perbincangan dengan
Remaja-Remaja dan Anak-Anak Setempat
Melalui perbincangan dengan remaja tak
lupa kami lakukan, karena kami menganggap bahwa peran remaja sangatlah banyak perannya di masyarakat dan mampu untuk bisa
menggerakkan warga. Dari perbincangan tersebut tidak sedikit kami ungkap
informasi mengenai keadaan desa dan keadaan remaja yang ada di desa tersebut pada
umumnya dan dusun tempat kami temui remaja pada khususnya. Ini kami lakukan
saat kami bergaul dengan remaja, biasanya pada sore-sore hari. Permasalahannya
adalah sebagai berikut:
-
Kurangnya kerjasama
anatara pemuda
-
Kurang ada dukungan
dari sebagian orang tua untuk melihat anak-anaknya ngaji di di yayasan.
-
Adanya sikap
metrealisme, kalau tidak diupah maka anak-anak ataupun orang tua tidak mau
belajar
2.
Partisipasi Masyarakat
Warga masyarakat Desa Perampuan merupakan
warga masyarakat yang sangat menjunjung tinggi persatuan dan kebersamaan. Dari
awal kami datang di Desa Perampuan, mereka sangat menerima kedatangan kami dan
sangat apresiatif sekali. Selain itu juga masyarakat cukup aktif dalam
menanyakan dan meminta informasi tentang program yang kami adakan. Berdasarkan
keadaan tersebut maka, partisipasi masyarakat Desa Perampuan pun sangat besar
sekali, setiap kali kita mengadakan kegiatan selalu warga disana membantu
kegiatan kami, setiap kali kami meminta bantuan, maka seketika itu pula mereka
memberikan bantuan semampu mereka.
Segala kegiatan yang kami laksanakan
tidak terlepas dari partisipasi masyarakat setempat dan hasil yang kami capai
pun memberikan kepuasan tersendiri. Terutama para remaja yang ada di sana
sangat membantu sekali. Partisipasi masyarakat sangat besar sekali dalam setiap
kegiatan yang kami lakukan sehingga kegiatan kami dapat berjalan dengan lancar.
Dalam pelaksanaan observasi dan mapping yang kami lakukan tidak terlepas dari
peran serta masyarakat, baik itu tokoh agama tokoh masyarakat maupun remaja.
Contoh kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat sebagai wujud partisifasi mereka adalah:
-
Menawarkan tempat
tinggal (posko) bagi kami supaya dekat dengan warga
-
Menawarkan untuk ikut
andil dalam kegiatan kemasyarakatan, seperti sapari ramadahan, nuzulul qur’an
dan kegiatan bakti sosial yang dilakukan oleh istri bupati Lombok Barat di
dusun Krepet
-
Menawarkan untuk ikut
dalam kegiatan pesantren kilat yang di adakan oleh yayasan al ikhlasiyah
3. Hasil Identifikasi
Dari
hasil sosialisasi dan wawancara yang kami lakukan dapat kami rumuskan beberapa
masalah yang mencakup beberapa bidang yakni bidang keagamaan, bidang
kepemudaan, dan bidang sosial budaya. Kriteria juga kami tekankan dalam proses identifikasi
ini, hingga menemukan permasalahan paling penting.
Dari hasil temuan tersebut kami
golongkan dalam beberapa masalah diantaranya :
1.
Dalam bidang keagamaan
Dalam bidang keagamaan kami menemukan
masalah- masalah yang meliputi:
Ø
Minimnya
kemauan anak-anak dalam mempelajari agama.
Ø
Minimnya
kemauan pemuda untuk ikut dalam kegiatan keagamaan.
Ø
Belum
adanya TPA/TPQ yang formal untuk mengaji ilmu-ilmu agama.
Ø
Metode
pengajaran yang masih tradisional.
2.
Masalah kemasyarakatan
Ø
Masih kurangnya Sumber
Daya Manusia yang terampil
Ø
Kurangnya kerjasama
antar pemuda/remaja.
Ø
Belum
adanya lapangan kerja yang berkesinambungan
Ø
Masyarakat
yang sudah punya skill, belum diberdayakan secara maksimal
Ø
Kurang
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa.
Ø
Belum
maksimalnya kinerja LPM (Lembaga pemberdayaan masyarakat)
3.
Masalah sosial budaya.
Ø
Belum
adanya persepsi yang sama antara tokoh pemuda dan tokoh orang tua terlihat saat
para pemmuda (remaja) ingin mengadakan hiburan/perlombaan.
Ø
Terkadang sering
terjadi keributan pada saat acara istiadat seperti acara nyongkolan yang di
lakukan di desa.
4.
Masalah Pendidikan dan Ekonomi
Ø
Masih
kurangnya tingkat partisipan anak-anak dalam mengikuti pendidikan non formal
Ø
Kesadaran
masyarakat terhadap pentingnya pendidikan masih kurang
Ø
Pendapatan
masyarakat tergantung pada hasil panen dan upah dari kerja sebagi kuli
bangunan.
Ø
Masih
lemahnya pendapatan orang tua sehingga merasa berat untuk menyekolahkan
anak-anaknya kejenjang yang lebih tinggi.
B.
Bentuk-Bentuk Kegiatan
1.
Bentuk
Penyikapan yang dilakukan Masyarakat dan Mahasiswa
Dengan
memperhatikan, permasalahan yang kami temui di lapangan, maka kami dapat memahami
permasalahan-permasalahan yang muncul di tengah-tengah masyarakat, dari masing-masing
pertemuan tersebut kami baru melakukan rancangan kegiatan kerja, yang sumber,
sasaran dan tujuannya untuk masyarakat, dengan menggunakan bahasa yang lain.
Program yang kami susun semuanya berasal dari masyarakat dan untuk masyarakat.
Berdasarkan hasil di atas dan mengacu pada permasalahan yang muncul di
lapangan, maka bentuk kegiatan yang kami adakan meliputi beberapa bidang yaitu :
a.
Bidang Keagamaan
Dalam
bidang ini kami mencoba untuk ikut dalam kegiatan keagamaan yang dilakukan
masyarakat perampuan seperti kegiatan sapari ramadhan yang diadakan oleh dusun
kapitan, acara nuzulul qur’an yang diadakan di dusun perampuan barat, dan
kegiatan tadrusan keliling yang sering kami lakukan di setiap masjid yang ada
di perampuan
b.
Bidang Pendidikan
Dalam bidang ini kami mencoba untuk ikut
terlibat dalam kegiatan pesantren kilat yang di adakan oleh yayasan
al-ikhlasiyah, dan kami juga mengajarkan tarian kasidah kepada siswa MTs
al-ikhlasiyah sebagai bentuk partisipasi kami di yayasan yang dipimpin oleh
bapak H.Gapur.
c.
Bidang Sosial
Kemasyarakatan
Bentuk
kegiatan dalam bidang ini, adalah pertisipasi, melibatkan diri dalam kegiatan
masyarakat yang meliputi gotong-royong memperbaiki gapura di BTN Bayan Pengson,
membersihkan Kantor Desa sekaligus menanam pohon bersama Staf Desa, ikut
terlibat dalam mebersihkan masjid untuk menyambut datangnya bulan ramadhan,
sapari ramadhan bersama masyarakat yang ada di dusun kapitan dan ikut serta dalam
menyambut nuzulul qur’an di dusun perampuan barat.
d.
Bidang Kepemudaan.
Berbagai macam bentuk kegiatan yang kami lakukan didalam bidang
ini, seperti kegiatan yang dilkukan remaja masjid nurussolhin dalam rangka
menyambut datangnya bulan suci ramadhan untuk membersihkan masjid, dan kami
lakukan pendekatan dengan pemuda-pemuda supaya jalinan komunikasi kami lancar,
sehingga kami dapat di terima dengan baik.
NO
|
KEGIATAN
|
TUJUAN
|
PERAN
MAHASISWA
|
PERAN
MASYARAKAT
|
Waktu/
Tempat
|
1.
|
Mapping
|
Mengetahui
keadaan geografis, iklim, penduduk, dll
|
Peneliti
|
Informan
|
Desa
Perampuan
|
2.
|
Sosialisasi
|
Sosialisasi
secara umum ke masyarakat
|
Sosialisator/
Pelaksana
|
Penerima
sosisalisasi
|
Selama
KKP / Desa Perampuan
|
3.
|
Perkenalan
|
Memperkenalkan
diri mahasiswa KKP supaya di kenal oleh masyarakat
|
Pelaksana
|
Peserta
|
Kantor
desa, Dirumah Kadus dan warga
|
4
|
Tanam
pohon
|
Mereboisasi
lingkungan
|
pelaksana
|
peserta
|
Dikantor
Desa
|
5.
|
Pesantren
kilat
|
Menigkatkan
kerja sama antar tingkat pendidikan
|
peserta
|
pasiltator
|
Di
MA al-ikhlasiyah
|
6.
|
Bimbel
|
Menambah
pengetahuan dan member rangsangan untuk belajar
|
Pasilitator
|
peserta
|
Setap
hari setelah shalat dzhur/ posko
|
7.
|
liburan
|
Menjalin
keakraban
|
pelaksana
|
pelaksana
|
Minggu/gunung
pengsong, batulayar
|
8.
|
Jum’at
Bersih
|
Membersihkan
masjid bersama
|
Pelaksana
|
Pelaksana
|
Setiap
Pagi Jum’at
|
9.
|
Gotong
Royong
|
Membersihkan
dan menjadikan dusun lebih indah
|
Pelaksana
|
Pelaksana
|
Kades,
Bayan Pengson, Perampuan Barat
|
10.
|
Memperbaiki
jalan masuk kantor desa
|
Memudahkan
kendaraan masuk
|
Pelaksana
|
Pelaksana
|
Kantor
Desa
|
11
|
Mengajar
|
Menambah
pengalaman dan memberikan pemahaman
|
Pelaksana
|
Objek
(sasaran)
|
MTs
al ikhlasiyah
|
12
|
Musyawarah/Diskusi
Remaja
|
Mempererat
silaturahmi antar remaja
|
Pelaksana
|
Pelaksana
|
Posko
KKP
|
13
|
Posyandu
|
Membantu
dalam menimbang dan memberikan vitamin
|
Pelaksana
|
Objek
(Sasaran)
|
Senin
dan kamis di Dusun perampuan barat dan Dusun karang bayan
|
14
|
Upacara
17 Agustus
|
Memperingati
HUT RI ke-64 memperkuat nasionalisme
|
Pelaksana
|
Objek
(sasaran)
|
Di
Kantor Camat Labuapi/jumat pagi
|
15
|
Silaturrahmi
ke Dusun-Dusun
|
Mempererat
silaturrahmi dan lebih kenal sesama antar dusun
|
Pelaksana
|
Informan
(sasaran)
|
Semua
Dusun yang ada perampuan
|
16.
|
Jum’atan
|
Menumbuhkan
ukhuah Islamiah dan mempererat silaturahmi
|
Pelaksana
|
Pelaksana
|
Masjid
|
17
|
Taraweh
dan Tadrusan
|
Menumbuhkan
ukhuah Islamiah dan mempererat silaturahmi
|
Pelaksana
|
Pelaksana
|
Masjid
yang ada di Desa Perampuan
|
18
|
Acara
perpisahan
|
Meninggalkan
tempat KKP dan kenang- kenangan
|
Pelaksana
|
Objek
(sasaran)
|
Kantor
Desa
|
19
|
Acara
Perpisahan
|
Meninggalkan
tempat KKP
|
Pelaksana
|
Objek
(sasaran)
|
Posko
|
2.
Tujuan
Kegiatan.
Adapun tujuan umum dari semua jenis
kegiatan yang telah dilakukan oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Partisipatif secara
berturut-turut adalah sebagai berikut:
a)
Untuk mengetahui latar
belakang Desa Perampuan tentang wilayah, sosial ekonomi, politik, budaya, pendidikan,
serta keagamaan.
b)
Untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam belajar menjadi
masyarakat yang ideal yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
c)
Menumbuhkan
rasa betapa pentingnya pendidikan agama kepada anak.
d)
Meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang betapa pentingnya kesehatan dan kebersihan.
e)
Menumbuhkan
kembali rasa kebersamaan dan saling menghargai antar sesama.
3.
Peranan
Mahasiswa dan Masyarakat dalam Kegiatan
Semua kegiatan
yang kami programkan, merupakan aspirasi dari seluruh masyarakat, hal ini
merupakan tuntutan sebagai kebutuhan dari masyarakat itu sendiri. Sehingga
mereka selalu berpartisipasi pada setiap kegiatan di lapangan. Misalnya, ketika
mahasiswa KKP melakukan program harus melewati prosedur yang sudah ditentukan
oleh masyarakat, walaupun tidak ditulis secara formal.
Sementara
dibidang kemasyarakatan, mahasiswa dan masyarakat saling bahu membahu dalam
melakukan kegiatan, salah satu contohnya adalah ketika mau melaksanakan acara pawai
takbiran yang di lakukan pada malam hari raya idul fitri, yang merupakan moment
paling penting untuk berbaur terhadap masyarakat. Sehingga terasa betapa
antusiasnya masyarakat dalam melaksanakan acara tersebut.
Tipyologi dan
karakteristik masyarakat di lapangan merupakan tipe masyarakat yang ramah dan
aktif jika diberikan stimulus, dan tidak aktif jika mahasiswa tidak mempunyai
perhatian sosial di lingkungan sekitar. Akan tetapi dengan kerjasama dan
komunikasi dari sejak awal, masyarakat dan mahasiswa bisa menemukan kesamaan
persepsi (pandangan) dalam bekerja bersama untuk melakukan perbaikan dari
segala lini kehidupan kemasyarakatan.
Intinya Antara mahasiswa dan masyarakat sudah
terjalin kerjasama dan sudah membaur, artinya segala kegiatan yang dilakukan
oleh Mahasiswa KKP sangat didukung oleh masyarakat begitu juga apapun bentuk
kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat kami selalu ikut turut serta
berpartisipasi sehingga segala kegiatan yang dilakukan dapat terselenggara
dengan tanpa ada kendala. Disaat mahasiswa
menjadi panitia kegiatan, masyarakat menjadi peserta yang senantiasa
memeriahkan kegiatan yang kami lakukan, dan begitu pula sebaliknya.
BAB
IV
HASIL
DAN DAMPAK
A.
HASIL YANG DICAPAI
(PAPARAN PROGRAM)
Dari beberapa
program yang sudah kami laksanakan di lapangan, ada beberapa hal yang dapat
kami capai, walaupun itu masih belum maksimal dan sesuai dengan apa yang telah
kami targetkan. Adapun hasil yang dicapai dalam Kuliah Kerja Partisifatip (KKP)
di wilayah Desa Perampuan, kami lakukan dalam berbagai bidang diantaranya sebagai
berikut:
- Pemetaan ( Mapping)
Kegiatan pemetaan
yang kami lakukan terhadap semua wilayah yang ada di Desa Perampuan
menghasilkan data keadaan Desa Perampuan yang sangat beragam dari semua segi,
pemetaan kami lakukan beberapa kali dengan dibantu oleh masyarakat setempat. Dari pemetaan inilah kami dapat
mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam masyarakat dan dari hasil
identifikasi tersebut kemudian dirancang program kerja bersama-sama dengan
masyarakat. Mapping juga menghasilkan kondisi perekonomian yang ada di
masyarakat perampuan yaitu antara lain pertanian, perdagangan, peternakan dan
sebagainya. Contoh dalam kegiatan pertanian masih menggunakan alat-alat yang
sederhana seperti menggunakan cangkul dan sabit cuman traktor yang lumayan
canggih untuk mereka sebagai pembajak sawah. Pemetaan yang kami laksanakan di Desa
Perampuan merupakan kegiatan yang sudah terprogram dari kampus untuk pendataan
jumlah penduduk per-kepala keluarga dan jumlah jiwa masyarakat Desa Perampuan.
Pemetaan yang
dilaksanakan oleh anggota KKP yaitu berkisar pada pertanyaan tentang
jumlah-jumlah penduduk, pertanyaan tentang keagamaan yang dianut oleh
masyarakat, bagaimana perekonomian masyarakat, adat istiadat, kultur yang ada
pada masyarakat setempat dan kondisi geografis Desa Perampuan. Dalam pendataan
oleh anggota KKP selain untuk memperoleh data sekaligus juga untuk silaturrahmi
dengan kepala dusun untuk pemberitahuan keberadaan mahasiswa IAIN Mataram yang
sedang melaksanakan program kuliah yaitu KKP (Kuliah Kerja Partisipatif). Dalam
setiap pertemuan dengan sesepuh-sesepuh kami memperoleh pengalaman yaitu
bagaimana tata krama, adat istiadat yang ada dan berlaku dimasing-masing dusun.
Dari hasil mapping yang kami laksanakan dilapangan kami sangat antusias ada
kepuasan, karna sambutan-sambutan dan keramah-tamahan dari kepala dusun
masing-masing dusun. Pengalaman yang kami dapatkan selama pelaksanaan mapping
tersebut merupakan satu langkah awal dalam menjalankan program KKP dan sebagai
tolak ukur bagi kami, agar suatu saat kalau memasuki wilayah, kita bisa
bersikap dan bertatakrama sesuai dengan budaya atau kebisaaan masyarakat
tertentu.
- Bidang Kebersihan
Kebersihan
merupakan tolak ukur bagi kenyaman masyarakat di dalam melakukan aktifitas
sehari- hari, untuk itu kami memposisikan diri untuk ikut terlibat di dalam
kegiatan bersih di berbagai tempat supaya kegiatan masyarakat dapat dilakukan
dengan nyaman, seperti kegiatan yang kami lakukan di kantor Desa bersama
staf-stafnya, di masjid nurussolhin bersama masyarakat dan remaja masjid, di
jalan-jalan bersama pemuda dan anak-anak yang ada di desa perampuan. Sehingga
kegiatan ini memberikan suasana yang bersih, indah di dilihat dan dapat
memberikan kenyaman di dalam beraktifitas.
- Bidang Pendidikan
Bahwasanya pendidikan
merupakan wadah atau organ terpenting untuk menyelaraskan watak atau pemikiran
mencapai tujuan pendidikan yang bisa terealisasi untuk kebutuhan cita-cita dan
bekal dimasa depan. Dengan demikian dalam pendidikan ini kami terlibat dalam
kegiatan pesantren kilat yang di adakan oleh MA ai-ikhlasiyah. Kegiatan ini
mendapat respon positif oleh pihak sekolah karena dapat dibantu dalam setiap
proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) mulai dari kepala sekolah, para guru dan
seluruh murid. Selama kami di sekolah, kami sangat antusias dalam melaksanakan
tugas KKP yaitu kami bisa membina hubungan dengan lingkungan pendidikan,
membangun keakraban, membangun sebuah keluarga besar antar peserta KKP dengan
pihak sekolah. Hal terpenting dalam kegiatan pendidikan ini adalah bagaimana
kami bisa membangun suasana keakraban dalam aplikasi pendidikan yang sebenarnya
dengan siswa. Teori yang sudah kami pelajari yang didapatkan dari kampus
merupakan modal awal untuk kesiapan di lapangan sekaligus kami juga bisa
membangun silaturrahmi dengan sekolah yang merupakan salah satu mitra dalam
masyarakat untuk bagaimana bisa berbaur dan berpartisipasi dengan masyarakat.
Kami lebih menekankan
dengan sikap sopan, sikap hormat dan rasa kekeluargaan dalam pergaulan di
lingkungan sekolah. Pendekatan yang kami lakukan adalah pendekatan individu
sehingga kami dapat mengetahui penyebab permaslahan yang terjadi dan bersama-sama
menyelesaikan dengan masyarakat dan pihak sekolah.
Dalam proses pembelajaran lebih membangun pada
sikap murid, sopan santun, menjunjung nilai-nilai moral dan mengenal watak dan mental
murid. Penerimaan yang diterima para murid sekolah adalah suatu kesan bagi
mereka khususnya orang tua masing-masing,
menjadi mengenal dan mengetahui keberadaan kami dari kelompok KKP.
4.
Bidang Agama
Dalam bidang ini kami memposisikan diri
sebagai fasilatator di dalam kegiatan yang di adakan oleh desa yang menyangkut
tentang kegiatan keagamaan, seperti kegiatan agama yang di lakukan dusun kapitan
pada saat acara sapari ramadhan, nuzulul qur’an di dusun perampuan barat,
adapun hasil yang kami peroleh dalam kegiatan tersebut bahwa masyarakat dapat
menjujung tinggi arti sebuah kebersamaan, dan keberagaman.
5.
Bidang
Sosial Kemasyarakatan
Dalam
bidang kemasyarakatan, sikap yang kami bangun dan prioritaskan adalah mendorong
untuk selalu terlibat aktif pada kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan, sehingga
apapun bentuk kegiatan yang kami lakukan di desa peranpuan mendapatkan
afresiasi dari masyarakat setempat. Ini terlihat pada saat kami melakukan
kegiatan sosialisasi kemasyarakat, kami mendapatkan dukungan untuk melakukan
suatu kegiatan yang sifatnya membangun, dan bisa mensejahtrakan keadaan
lingkungan yang ada di desa, lebih khusus lagi di dusun tempat kami tinggal
yaitu dusun perampuan barat.
B.
DAMPAK PERUBAHAN YANG
TERJADI
Dengan berbagai program yang kami
laksanakan, terdapat beberapa perubahan yang signifikan kami rasakan dan warga
masyarakat pun merasakan hal yang demikian.
a)
Bidang
Kebersihan
Setelah
beberapa kali kami lakukan untuk ikut serta dalam kegiatanyang dilkukan oleh
masyarakat terutama dalam kegiatan pembersihan, maka dampak yang terjadi di
dalam bidang kebersihan ini telah kami rasakan begitu pula dengan masyarakat
yang ada di desa perampuan, sehingga masyarakat sekarang sudah mulai merasakan
kenyaman di dalam beraktifitas. Dan yang paling penting lagi kegiatan
pembersihan yang kami lakukan di masjid nurussolhin, sehingga masyarakat
sekarang sudah ada kegiatan yang dilakukan untuk melakukan pembersihan setiap
pagi jum’at.
b) Bidang Pendidikan
dalam
bidang ini kami merasakan dampak yang terjadi anatara kami dan seluruh elemen
yang ada di madarasah, yaitu bahwa kami dan semua siswa yang ada di yayasan al-ikhlasiyah
sudah terjalin keakraban, saling menghargai, dan lebih sopan di dalam
bertingkahlaku.
c)
Bidang Agama
dampak yang
terjadi dalam bidang ini masyarakat semakin antusias di dalam melakukan
kegiatan keagamaan, seperti kegiatan
nuzulul qur’an, sapari ramadhan dan kegiatan tadrusan sudah mulai ramai,
lebih-lebih lagi kepada para pemuda yang kami ajak untuk selalu terlibat dalam
kegiatan keagamaan.
d)
Bidang
Sosial Kemasyarakatan
Masyarakat
perampuan merupakan masyarakat yang selalu menjunjung tinggi arti sebuah
keberagaman dan kebersamaan ini terlihat dari kegiatan yang kami lakukan dengan
masyarakat pada saat perbaikan gapura yang ada di bayan pengson, sehingga
dampak yang terjadi di masyarakat semakin antusias di dalam melakukan kegiatan
yang sifatnya gotong royong, dan lebih saling menghargai antar umat beragama,
karena memang di dusun bayan pengson terdapat berbeda- beda agama. Begitupila
dengan kegiatan yang kami lakukan pada saat acara pawai takbiran, masyarakat
sekarang sudah mulai ada perubahan untuk melakukan acara yang sifatnya ramai
pada saat memperingati hari raya idul fitri.
BAB V
RENCANA TINDAK LANJUT DAN REFLEKSI
A.
REFLEKSI
1.
Masalah
Masalah
yang cukup mendasar yang ada di Desa Perampuan pada umumnya adalah masalah arti penting sebuah
kebersihan bagi masyarakat dan remaja
yang ada di Desa Perampuan. Arti penting sebuah kebersihan sangatlah sulit
untuk diaplikasikan tanpa adanya kesadaran yang penuh dari seluruh lapisan
masyarakat. Dengan kebersihan maka akan
menjadikan Desa Perampuan yang nyaman dan indah. Begitu pula halnya dengan
remaja yang ada di Desa Perampuan masih
banyak terdapat kendala dan persaingan yang kurang sehat, itulah yang akan
menjadi masalah yang nantinya bisa membuat masyarakat tidak solid lagi. Dalam
berbagai segi, baik itu sosial, ekonomi, pendidikan dan agama seharusnya
dituntut kerja sama dan partisipasi yang baik antar tiap diri remaja sehingga
segala kegiatan dan rencana desa dan masyarakat untuk kemajuan bersama dapat
terealisasi secara mudah dengan kekuatan yang dimiliki oleh remaja.
Sebagian
besar remaja yang ada di Desa Perampuan pengangguran dikarenakan kurangnya
lapangan pekerjaan yang dapat menampung mereka untuk bekerja sesuai dengan
keahlian yang dimililki.
Di Desa Perampuan, remaja-remaja
masih belum ada sebuah forum yang dapat mengikat mereka sehingga kesatuan dan
konsep untuk memajukan desa masih belum dapat terfokus. Forum diskusi yang
diharapkan terbentuk misalnya Forum Komunikasi Desa (FKD) dan Karang Taruna
yang aktif dalam kegiatan, yang nantinya bisa menjadi penyalur aspirasi remaja
dengan tindakan desa serta sibuk demi kemajuan desa. Adanya LPM yang dibentuk
oleh desa, namun tidak berfungsi secara maksimal dan hanya bisa berwacana saja.
Di Desa Perampuan juga terdapat pasar yang terletak di pinggir jalan yang
mengakibatkan jalan raya menjadi macet, sering terjadi keributan akibat dari
ketidak teraturan yang di lakukan masyarakat yang berbelanja di pasar, kusir
cidomo yang selalu ingin mengusai tempat, sedangkan jalan tersebut merupakan
jalan penghubung ke kecamatan, dan ke
PLTU dan banyak truk yang lewat, karena
memang salah satu tempat yang ada di desa perampuan terdapat proyek tempat
orang mengambil tanah dan batu. Kebersihan lingkungan yang ada di sekitar pasar
juga sulit untuk diatasi.
Permasalahan itulah yang menjadi bahan pikiran kami
dan itulah yang kami rasakan cukup sulit untuk menyatukan mereka karena kondisi
geografis dan keadaan serta kesibukan masing-masing masayarakat.
2.
Kegiatan dan
Partisipasi Masyarakat
Partisipasai masyarakat kepada kami
selaku Mahasisawa KKP sangatlah besar dan mereka selalu mendukung serta
membantu segala aktifitas kami selama menjalankan kegiatan di Desa Perampuan
pada umumnya dan dusun perampuan barat pada khususnya.sehingga setiap kigiatan
yang kami lakukan dapat berjalan dengan baik.
Kegiatan dan partisipasi kami ke masyarakat
yaitu dalam bentuk dukungan-dukungan yang kami tunjukkan terhadap segala
kegiatan masyarakat seperti, kegiatan shalat berjamaah, partisipasi kami dalam acara ritual seperti,
partisipasi kami dalam acara nuzul qur’an, sapari ramadhan, dan kegaiatan
sosial kemasyakatan seperti silaturrahmi
langsung kerumah masyarakat, disawah dan
ladang, gotong royong untuk membersihkan masjid bersama dengan warga, dan kami melakukan silaturrahmi kesetiap
tokoh setempat.
Kegiatan
kami ini didukung sepenuhnya oleh tokoh-tokoh setempat, sehingga setiap kali
kami melakukan program kerja atau kegiatan tidak ada hambatan-hambatan yang
kami temukan, kalaupun ada hambatan itu tidaklah berdampak besar pada acara
yang kami laksanakan. Dengan jalan kegiatan dan partisipasi yang kami lakukan
dapat terbina rasa kekeluargaan dan persaudaraan serta kami bisa mengadakan
pendekatan dan pembauran secara meluas. Dan yang lebih terkesan bahwa, kami
dapat menikmati segala kegiatan yang terselenggara atas kerjasama dengan
seluruh elemen masyarakat, baik secara pribadi ataupun bersama-sama, sehingga
terukir dalam-dalam, seolah-olah kita bagian dari masyarakat itu sendiri, pergaulan
semakin meluas timbul dalam benak, bahwasanya masyarakat dusun ini adalah
bagian dari anggota KKP dan sebaliknya. Bentuk partisipasi masyarakatnya pula
yaitu ketika kami melaksankan acara pawai takbiran dukungan masyarakatnya
termotivasi dengan tawaran kegiatan KKP yakni untuk membuat lomba. Kesempatan
ini merupakan strategi untuk meningkatkan silaturrahmi antara para pemuka
agama, pemuka masyarakat dan para pemuda-pemudi dan anak- anak yang ada di Desa
sekaligus sebagai ajang untuk mengisi
acara perpisahan kami, agar mereka bisa mengenag kami walaupun kami sudah tidak
berada disana. Partisipasi remaja selaku element masyarakat pun tidak kalah
besarnya, sehingga acara perpisahan kami dapat terlaksana dengan baik.
3.
Hasil dan Dampak
a)
Hasil yang dicapai
Dari berbagai program kerja yang
kami rencanakan dan beberapa yang terlaksana, maka hasil yang dapat dicapai
dari kegiatan yang terlaksana tersebut adalah terjadinya peningkatan kemampuan
masyarakat dan kebersamaan serta solidaritas antar lembaga masyarakat. terjalin
sebuah komunikasi yang lancar, dapat terbangun sebuah ikatan tali persaudaaran
antar masyarakat dan pemuda serta dengan mahasiswa KKP, menimbulkan rasa
kekeluargaan yang semakin kuat, dapat memupuk silaturrahmi antar sesama, mulai
menyadari kembali arti penting sebuah pendidikan agama, pergaulan semakin luas,
kesadaran kepada aturan dan norma-norma yang telah berlaku dalam masyarakatnya,
dapat melihat arti penting sebuah ketertiban dan hubungan anggota KKP seperti
keluarga dengan masyarakatnya. Kebiasaan masyarakat dan norma adat yang berlaku
sangatlah diperhatikan dan itulah yang menjadi tolak ukur semua kegiatan yang
dilakukan masyarakat agar selalu berada dalam koridor tata masyarakat dan norma
yang telah ditetapkan. Itulah yang menjadi dasar tindakan kami dan itulah yang
harus kami perhatikan dan ternyata dari situlah kami mengetahui di setiap desa
norma adat beraneka ragam dan itu harus di ayom dengan sebaik-baiknya.
b)
Dampak Perubahan yang
Terjadi
Dampak yang ditimbulkan dan yang dirasakan yaitu masyarakat
lebih terdorong untuk memakmurkan masjid, mengubah masyarakat menjadi peramah,
sikap toleransi mulai tertanam, keterlibatan dan dukungannya kepada kami, dan
yang lebih kami rasakan dari semua kegiatan dan partisipasi masyarakatnya
adalah bentuk kerjasama yang baik, masyarkat adalah tempat kami belajar dan
memberikan dampak yang berarti sekali demi perkembangan pemikiran dan perubahan
kearah yang leih baik. Dengan demikian kesan menarik yang didapatkan adalah
berupa motivasi dan spirit serta solidaritas yang kuat antar semua lapisan
masyarakat. Dengan begitu banyak hal baik yang bisa diterima oleh tokoh-tokoh
agama maupun masyarakat secara luas. Hal ini terdorong dari semangat optimis
yang dapat memancarkan cerminan keseluruh dari masyarakat. Hal lain yang tak
kalah pentingnya adalah rasa kekeluargaan dan kasih sayang yang terjalin begitu
kuat sehingga sulit untuk dilupakan.
B.
RENCANA TINDAK LANJUT REKOMENDASI
UNTUK :
1.
LPM
dan DPL
Pada dasarnya Lembga Pengabdian Masyarakat
(LPM) dan Dosen Pembina Lapangan (DPL) adalah sebuah sistem khusus yang fungsi
dan tugasnya sebagai pengayom dan pembina bagi kebutuhan masyarakat serta untuk
pemberdayaan secara maksimal dalam menjalankan program-program demi kemajuan
Institut, perlu ditingkatkan penerapan-penerapan tentang KKP, bukan hanya
sebatas pembekalan satu atau dua hari dan pedoman dalam buku, tapi lebih untuk
persiapan yang matang pada waktu sebelum pelaksanaan KKP, supaya anggota KKP
lebih terfokus dan betul-betul ada persiapan, baik secara spiritualitas dan
mentalitas yang tajam. Pembekalan yang secara singkat, dengan konsepsi secara
umum dalam buku pedoman tidak akan menjamin pemahaman masing-masing individual
dalam anggota, sehingga tugas dan fungsi dari KKP tersebut tidak termakna hanya
sebatas memasuki wilayah pedusunan yang masih primitive.
Dalam hal ini
kami anggota KKP mengharap kedepan supaya bentuk pembekalan ataupun
penerapan-penerapan tentang materi KKP lebih ditinggkatkan, baik lobi-lobi
dilapangan, sehingga tidak menimbulkan multi tafsir serta asumsi yang
berbeda-beda yang akan menimbulkan keraguan dari mahasiswa. Selain itu kami
juga berharap kepada LPM supaya persiapan untuk kegiatan KKP ini bisa lebih
terencana lagi terutama masalah lokasi KKP supaya peserta KKP sendiri bisa
mengetahui keadaan lokasi dari sejak awal supaya memberikan kesan yang lebih
baik lagi di dalam masyarakat. Serta yang lebih penting lagi adalah untuk
kedepannya mahasiswa KKP harus ditempatkan di setiap dusun sehingga lebih
memberikan pemahaman tentang kondisi serta masalah dan hal-hal lain yang
terkait dengan dusun itu lebih spesifik lagi, tidak hanya sekedar memantau dari
jauh dan hanya tahu dari bertanya saja. Sukses selalu buat Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM).
2.
Masyarakat
Mahasiswa Kuliah Kerja Partisipatif (KKP)
merupakan bagian kecil dari sebuah masyarakat pada umumnya, untuk lebih
menyadarkan diri dan lebih kritis dalam menerima suatu permasalahan yang
kompleks serta lebih bijak dalam menanggapi berbagai permasalahan yang ada,
sehingga respon-respon yang diterima tidak mentah dan dapat terealisasi secara
pasti dan konsekuen. Masyarakat sudah memberikan partisipasinya dengan baik
dalam kelancaran kegiatan KKP ini, ucapan terimakasih kepada semua lapisan
masyarakat, baik itu tokoh agama, maupun tokoh masyarakat dan elemen lain yang
terdapat di dalamnya.
3.
Pemerintah
Lembaga pemerintahan atau elemen pemerintahan
(Kades, Kadus, RT, dll) merupakan pelaksana dari semua kegiatan dalam masyarakat, yang lebih memahami betul situasi
dan kondisi (sikon) masyarakat, supaya lebih teratur dalam melaksanakan
birokrasinya dan menunjukkan kepemimpinan secara teratur, baik masyarakat bawah
maupun masyarakat atas, sehingga masyarakat mendukung program-program yang
diterapkan dan dapat dimaksimalkan bentuk kritikan-kritikan dari masyarakat,
serta tatanan pemerintahan yang ada
tetap berjalan lancar dan teratur. Harapan kami kepada pemerintah untuk
lebih meningkatkan bantuan dan perhatiannya kepada masyarakat dalam berbagai
bentuk baik berupa moril maupun materil karena semua itu merupakan salah satu
faktor keberhasilan masyarakat dan Mahasiswa KKP tentunya sebagai salah satu
peran serta pemerintah dalam dunia pendidikan khususnya dalam perbaikan dunia
pendidikan yang kita cita-citakan bersama.
4.
Pelaksanaan
KKP Selanjutnya
Bagi mahasiswa
KKP selanjutnya, KKP bukan sekedar untuk bergaul dengan masyarakat namun lebih
dari itu, persiapan serta strategi yang matang lebih diperhatikan lagi, tidak
cukup hanya mengandalkan DPL atau dari LPM yang memberikan bantuan. Mereka
hanya sekedar memberi masukan dan memberikan pengarahan saja. Mahasiswa KKP
harus betul-betul mempersiapkan diri baik spiritualitas, intelektualitas
ataupun mentalitas pribadi masing-masing agar lebih mudah dan dapat menguasai
diri, baik sikapnya, toleran antar anggota, karakter masing-masing serta siap
menjalankan aktifitas ditengah masyarakat baik secara individual ataupun
kolektif, meskipun beranjak dari suatu karakter dan pola pikir yang
berbeda-beda, tapi mahasiswa haruslah lebih menyatukan diri melalui rasa
persaudaraan dan sikap kebersamaan dalam setiap kegiatan dan program yang
direncanakan atas kesepakatan bersama demi tujuan yang telah direncanakan
bersama. Jaga kekompakan, jangan malas dan yang paling terpenting adalah kalian
harus lebih baik dari kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar